Integrasi, Kunci Utama Memajukan Moda Transportasi Publik di Indonesia

0
71
Reporter: Rommy Yudhistira

Pemerintah menggeser strategi dengan mengembangkan penggunaan transportasi publik menjadi hal utama saat ini. Transportasi umum dinilai sudah tidak lagi bersinggungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan persaingan sehingga kolaborasi menjadi kunci utama untuk memajukan moda transportasi publik di Indonesia.

Vice President Corporate Secretary PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba mengatakan, transportasi publik saat ini sudah saling terintegrasi satu sama lain. Bahkan, KCI memasukkan integrasi dan menerapkan 5 strategi jangka panjang.

“Jadi, kartu KRL itu harus bisa berbicara juga yang dulunya dianggap saingan kita, sekarang namanya kolaborasi. Jadi orang KRL harus melanjutkan perjalanannya dengan Transjakarta,” kata Anne dalam acara Corporate Communication Talk yang digelar The Iconomics pada 15 Desember lalu.

Masih soal integrasi, kata Anne, hal serupa berlaku pada moda transportasi yang lain. Ketika pemerintah mengembangkan salah satu moda transportasi, pemerintah mempertimbangkan bagaimana alat transportasi tersebut bisa terhubung satu sama lain.

“Ini terbukti, ketika LRT jalan, Stasiun Sudirman naik menjadi 32% penumpangnya. Artinya begitu kita mengkolaborasi kita sama-sama, sudah tidak saingan, tetapi harus terintegrasi, sehingga KRL tidak boleh jalan sendiri ketika mereka melakukan pengembangan, MRT juga, Transjakarta juga,” ujar Anne.

Baca Juga :   PT INKA Mampu Ekspor 3 Lokomotif dan 15 Kereta Penumpang ke Filipina

Selain berdampak positif terhadap kinerja perusahaan, kata Anne, integrasi antara moda transportasi publik bisa membawa manfaat yang baik bagi masyarakat, khususnya terhadap keberlanjutan lingkungan. Semakin banyak masyarakat menggunakan transportasi umum, maka hal itu bisa mengurangi dampak polusi yang terjadi di kota-kota besar.

“Bagaimana sebenarnya sub ini bisa terintegrasi sehingga bisa bersama-sama. Orang kalau mau naik bus Transjakarta ini akan mudah naik KRL, akan mudah naik MRT. Dan ini akan menyelamatkan lingkungan kita dari polusi, sehingga komunikasinya bisa baik,” ujar Anne.

Khusus untuk menghadapi momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), kata Anne,KCI telah mempersiapkan beberapa hal untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di momen-momen tersebut. Selain menambah armada tambahan, KCI bekerja sama dengan aplikasi-aplikasi penyedia layanan tiket untuk mempermudah masyarakat saat memesan tiket.

KCI, kata Anne, menambah kursi tambahan untuk mengakomodir masyarakat yang melakukan perjalanan pada momen libur Nataru. “Tapi memang di peak seperti Natal dan Tahun Baru, hal-hal ini yang membuat kebijakan dari board of director, kami ataupun manajemen itu untuk kadang memberi kereta tambahan di tanggal-tanggal yang memang terjadi itu, sehingga ini bisa menjadi solusi lagi tidak hanya dari sisi aplikasi tetapi capacity-nya,” ujar Anne.

Baca Juga :   Rumah.com Pandang Properti Wilayah Jakarta Timur Prospektif dengan Adanya LRT dan KCJB

Masih kata Anne, seluruh pihak diharapkan untuk menggunakan layanan transportasi publik demi kemajuan bangsa. Sebab, bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki sarana dan layanan transportasi publik yang baik dan terdepan.

“Dan percaya bahwa transportasi ini akan memberikan kita dampak terhadap perubahan budaya untuk hidup yang semakin baik dan semakin baik,” ujar Anne.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics