Indonesia Re Siapkan Strategi Antisipasi Ancaman Resesi Global 2023, Apa Itu?

0
228
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re memiliki strategi dalam menghadapi dan mengantisipasi ancaman resesi ekonomi global yang diduga akan terjadi pada 2023. Salah satunya yang dilakukan Indonesia Re adalah penguatan lini bisnis dan meningkatkan kesehatan perusahaan.

Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu mengatakan, pihaknya selaku perusahaan yang memberikan jasa pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi perusahaan asuransi berkomitmen memitigasi krisis melalui berbagai program. Beberapa di antaranya seperti penggunaan digital, efisiensi, penguatan modal, perbaikan proses dan portofolio bisnis.

“Jadi memang kita punya program kerja yang komprehensif untuk bisa mitigasi krisis ke depan,” kata Benny setelah acara The Iconomics Forum 2022 di Le Meridien Hotel, Jakarta beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, kata Benny, Indonesia Re juga bertugas dan bertanggung jawab mengedukasi masyarakat atas produk-produk dan layanan dari industri asuransi serta reasuransi. “Masih banyak asuransi yang dijalankan dengan benar dan kita semua sedang dalam proses untuk melakukan pembenahan,” ujar Benny.

Baca Juga :   KSK Insurance Indonesia: KSK Peduli Series Jadi Campaign yang Berkelanjutan

Tidak hanya itu, kata Benny, masyarakat diminta tidak perlu khawatir terhadap industri asuransi Indonesia karena kinerjanya positif. Ditambah pula bisnis asuransi itu memang melindungi risiko dan tentu saja bisa terhadi di mana pun.

“Jadi tetap asuransi dibutuhkan masyarakat, tinggal masyarakat menyesuaikan untuk membeli sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya,” ujarnya.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat 3 tantangan utama yang akan dihadapi industri asuransi pada 2023. Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) OJK Ahmad Nasrullah mengatakan, tantangan pertama berkaitan dengan literasi.

Sedangkan tantangan yang kedua berkaitan dengan adanya potensi resesi ekonomi global yang diprediksi akan berdampak terhadap ekonomi Indonesia. Soal itu, kata Nasrullah, para pelaku industri asuransi perlu meresponsnya sebagai suatu tantangan yang harus dihadapi.

Tantangan ketiga, kata Nasrullah, industri asuransi harus dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap asuransi yang sempat tergerus akibat adanya beberapa permasalahan yang terjadi di industri dalam beberapa tahun terakhir.

“Kita tetap optimis bagaimana kita bisa menciptakan inovasi produk. Mulai dari hulu sampai hilir, mulai dari desain produk, pemasaran, pengelolaan dana, sampai ke layanan kita kepada peserta,” kata Nasrullah.

Baca Juga :   Bank Mandiri Dorong Penerapan ESG Lewat Pembiayaan Hijau

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics