
Indonesia Property Watch Ungkap Kadar Optimisme Industri Properti

Executive Director Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda /Dok. Iconomics
Indonesia Property Watch optimistis sektor properti akan tumbuh meski masih dibayang-bayangi isu perlambatan global. Pengamat properti sekaligus Executive Director Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda mengatakan bahwa di tahun 2023 ini, industri properti optimis tetap bertumbuh meskipun di tengah banyaknya isu perlambatan global.
“Kami optimistis di tahun ini bahwa industri properti tidak akan kehilangan daya beli, dilandasi dengan kekuatan pasar lokal dan ekonomi fundamental Indonesia. Jika mampu, lebih baik beli properti di tahun 2023, daripada menunggu di tahun-tahun depan,” kata Ali dalam acara Media Gathering pada 15 Februari 2023.
Menurutnya, berdasarkan data yang diperolehnya dari Indonesia Property Watch, sampai saat ini tidak ada korelasi antara penjualan properti dan resesi global yang menimbulkan penurunan daya beli.
Ali menyebut bahwa resesi global hanya akan berdampak sedikit pada Indonesia, berbeda apabila resesi terjadi di Asia.
“Kalau episentrumnya ada di Asia kayak (krisis) di 1998, kita kena semua daya belinya, tapi ketika resesi globalnya ada di luar Indonesia, 99,8% pembeli properti di Indonesia itu lokal, orang Indonesia,” jelas Ali.
Ali juga menyoroti terkait kondisi likuiditas bank yang saat ini sedang tinggi dengan suku bunga KPR yang relatif landai.
Mengingat Indonesia di tahun 2024 terdapat pemindahan ibukota di Ibukota Negara (IKN) ini, Ali mengatakan bahwa secara data yang dimilikinya akan ada kenaikan harga.
Meskipun terjadi pemindahan ibukota, namun properti di daerah Jabodetabek-Banten akan tetap diminati.
“Jadi kalau bicara Jabodetabek-Banten, ketika pasca IKN akan tetap diminati, jadi ga terlewat malah Jakarta bisa lebih nyaman lagi, polusi ga ada,” pungkasnya.
Leave a reply
