Indef: Konsumsi Ramadhan dan Jelang Lebaran Selama Pandemi Covid-19, Landai

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai lonjakan konsumsi pada bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran tahun ini tidak terlalu berubah seperti tahun lalu. Situasi ini menggambarkan daya beli masyarakat belum pulih seperti sebelum adanya pandemic Covid-19.

“Memang di akhir-akhir ini kelihatan ada kenaikan, tapi masih kecil. Ini merupakan data terakhir per 20 April lalu. Dari sisi inflasi berdasarkan hitungan Badan Pusat Statistik (BPS) secara bulanan mengalami kenaikan sedikit dibanding tahun lalu, tapi masih jauh dibanding 2019,” kata Wakil Direktur Eko Listiyanto dalam sebuah diskusi virtual beberapa waktu lalu.

Eko mengatakan, perbandingan konsumsi selama 3 tahun berturut-turut memberi gambaran bahwa terjadi perubahan sebelum ada Covid-19 dan selama masa Covid-19. Pada 2019, misalnya, berdasarkan 6 kebutuhan pokok masyarakat antara lain beras, daging ayam, daging sapi dan telur di bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran selalu mengalami kenaikan sedikit.

Data demikian, kata Eko, menggambarkan situasi normal atau bisa disebut sebagai periode normal konsumsi. Ini sejalan dengan data yang diambil Continuum Data Indonesia yang berasal dari berbagai media sosial yang juga menggambarkan adanya kenaikan konsumsi khususnya tentang pakaian di masa bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran.

Sementara pada 2020, kata Eko, polanya berubah. Di awal Ramadhan, justru harga-harga komoditas mengalami penurunan kecuali untuk bawang merah. Begitupun untuk telur dan daging, harganya cenderung landai dan stabil.

“Ini karena dampak Covid-19 pada 2020 sudah memukul daya beli masyarakat. Jadi menjelang Lebaran pun hanya ada kenaikan sedikit. Sama seperti saat ini dilarang mudik juga. Seperti awal Ramadhan tahun ini, ternyata (konsumsi) juga landai,” kata Eko.