
ID Food Catat Nilai Kerja Sama dengan UMKM Sebesar Rp1,16 Triliun Hingga September 2022

ID Food
Holding pangan ID Food bersama usaha kecil menengah (UKM) atau industri kecil menengah (IKM) terus meningkatkan rantai pasok pangan sebagai bagian dari memperkuat ekosistem pangan.
Direktur Supply Chain Management dan Teknologi Informasi ID Food Adhi Cahyono menjelaskan bahwa sampai dengan periode September 2022, ID Food telah bermitra dengan UMKM di berbagai sektor. Kemitraannya tersebut mencapai 806 UMKM yang mendukung di hulu sebagai bahan baku, dan sebanyak 214.461 UMKM yang bermitra di hilir untuk produk-produk ID Food dengan nilai kerjasama sebesar Rp1,16 triliun.
“Seperti rantai pasok komoditas gula, ID Food telah bermitra dengan petani tebu dengan offtake tebu sekitar Rp10,4 miliar per tahun,” kata Adhi dalam keterangan resmi.
Peran ID Food Group salah satunya sektor perikanan yang dikelola PT Perikanan Indonesia ini telah bermitra dengan nelayan, pelaku usaha perikanan dan UKM untuk memperkuat rantai pasok ikan sekitar 60 ton per tahunnya. Begitupun komoditas garam dengan offtake garam petani sekitar 105,257 ton per tahun yang dikelola PT Garam.
Pada sektor perdagangan yang dikelola ID Food Group melalui platform Warung Pangan yang dikelola anggota holding PT Perusahaan Perdagangan Indonesia juga telah bermitra dengan UKM dan IKM. Hal ini untuk mendistribusikan pasok pangan dengan nilai penjualan mencapai Rp353 juta per tahunnya. Begitupun sektor peternakan yang dikelola PT Berdikari yang sangat berpeluang untuk kerja sama dalam pasok daging dan ayam dengan banyak mitra UKM.
“Kami terus membuka peluang sinergi dengan UKM atau IKM lainnya untuk terus perkuat rantai pasok pangan,” jelas Adhi pada kesempatan kegiatan forum Kemitraan UKM atau IKM sinergi Kemenkop UKM.
Menurutnya, potensi perluas sinergi rantai pasok pangan sangat besar dan berpeluang tiap tahunnya seperti pada komoditas beras Rp214 miliar, karkas ayam Rp227 miliar, garam Rp231 miliar, ikan Rp314 miliar, benih Rp502 miliar, teh Rp60 miliar, sapi Rp195 miliar, tebu yang berpotensi sinergi UKM hingga Rp1 triliun.
ID Food mengajak para pelaku UKM atau IKM yang ingin bermitra, dengan memberikan kemudahan akses melalui digitalisasi. ID Food mengembangkan single aplikasi untuk e-procurement yang digunakan di holding dan 16 anak perusahaan.
Dengan single e-procurement ini akan memberikan kemudahan akses bagi UMKM untuk bersinergi dalam rantai pasok hulu ID Food. Di hilir, ID Food juga mengembangkan aplikasi Warung Pangan untuk UMKM atau toko kelontong belanja kebutuhan tokonya, aplikasi gerai daging untuk UMKM yang berminat jadi reseller produk daging beku maupun daging olahan. Di industri perikanan, ID Food mengembangkan aplikasi Perindo Nelayan yang memberikan kemudahan bagi nelayan untuk mencari ikan dan langsung menjual hasil tangkapannya.
Peluang kemitraan dengan ID Food Group dapat melalui kerja sama petani sebagai penghasil budidaya tebu dan penghasil tebu ke koperasi, pengecer pupuk tebu, jasa mekanisme dan pemeliharaan jasa tebang angkut. Hingga produk-produk ID Food group seperti gabah atau beras, karkas ayam, garam, gula, daging sapi, ikan, dan teh.
Leave a reply
