Hutama Karya: Proyek MRT Rute Mangga Besar-Glodok-Kota Capai 42,97%

0
139
Reporter: Rommy Yudhistira

Proyek kereta Mass Rapid Transit (MRT) Fase 2A CP203 rute Mangga Besar-Glodok-Kota telah mencapai 42,97%. Rute dengan panjang 1,44 kilometer (km) tersebut memiliki nilai proyek sebesar Rp 3,8 triliun.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero) Tjahjo Purnomo mengatakan, pihaknya fokus mengerjakan stasiun bawah tanah jalur Glodok dan Kota seluas 52,196 m2, serta terowongan sepanjang 684 m x 2.

“Pembangunan ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional (PSN) yang berjalan dengan progres signifikan dari rencana awal,” kata Tjahjo dalam keterangan resminya pada Rabu (10/1).

Proyek tersebut, kata Tjahjo, merupakan kerja sama operasi (KSO) antara Sumitomo Mitsui Construction Company Jakarta (SMCC) dengan Hutama Karya. Kedua perusahaan tersebut mengerjakan mulai dari desain bangunan (D-Wall), penggalian, struktur, mechanical electrical and plumbing (MEP), arsitektur, reinstatement, dan bored tunnel sepanjang 1.368 km.

Kedua perusahaan ini, kata Tjahjo, menghadapi sejumlah persoalan seperti penemuan objek diduga cagar budaya (ODCG) yang berdekatan dengan lokasi konstruksi. Untuk mengatasinya, tim KSO menyiapkan strategi penanganan berkoordinasi dengan para ahli di bidang arkeologi.

Baca Juga :   Sosok Dirut Baru Pegadaian Pengganti Kuswiyoto

“Untuk menangani benda cagar budaya tersebut serta menjalin kerja sama dengan tim ahli bangunan gedung (TABG) agar proses pengerjaan tidak berdampak pada bangunan lain di sekitar lokasi proyek,” ujar Tjahjo.

Untuk mempercepat pembangunan, lanjut Tjahjo, Hutama Karya menerapkan beberapa teknologi dan inovasi yang meliputi penggunaan alat-alat berteknologi Jepang, khususnya untuk pemakaian mesin pengebor terowongan. Lalu, Hutama Karya juga melakukan pengadaan sumber daya khusus untuk mengerjakan proyek terowongan, dan mempercepat proses fabrikasi.

Masih kata Tjahjo, pihaknya berkomitmen menyelesaikan proyek tersebut secara tepat waktu dan sesuai dengan mutu yang ditentukan. Upaya itu dilakukan untuk meningkatkan infrastruktur transportasi perkotaan yang ada di Jakarta.

“Proyek ini nantinya dapat dimanfaatkan bukan hanya untuk memberikan alternatif transportasi yang efisien, mengurangi kemacetan dan meningkatkan mobilitas masyarakat namun juga memajukan potensi wisata budaya karena berada di kawasan Jakarta Kota,” katanya.

Leave a reply

Iconomics