Humas Berperan Penting dan Bertanggung Jawab Tampilkan Wajah Lembaga di Masa Covid-19

Hubungan masyarakat (humas) dinilai memiliki peran penting di masa pandemi Covid-19. Humas dinilai bertanggung jawab dalam menampilkan wajah organisasi atau lembaga dengan berbagai tantang yang ada bahkan dalam situasi tersulit pun humas dituntut untuk membangun citra dan persepsi baik di mata publik.

“Bagaimana wajah itu ingin kita tampilkan? Maka profesionalisme dan strategi kehumasan yang cemerlang menjadi kunci di balik wajah baik sebuah lembaga bahkan pemerintahan dan negara,” kata Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong dan sebuah diskusi virtual, Kamis (21/10).

Di bidang humas, kata Usman, seseorang juga harus dapat berpikir secara dinamis untuk mengejar pergerakan dari berbagai isu yang terus muncul dalam hitungan detik setiap harinya. Sudah tidak bisa lagi menggunakan cara lama ketika menghadapi “musuh” baru.

“Covid-19 telah memaksa pemerintah untuk mengubah kebijakan di berbagai sektor baik di sektor kesehatan, sosial, ekonomi maupun politik,” ujar Usman.

Humas di masa pandemi Covid-19, kata Usman, setidaknya harus dapat memahami sikap dan perilaku masyarakat yang mengalami perubahan di berbagai sektor seperti konsep kerja, budaya, tren gaya hidup, aktivitas belanja, aktivitas berkumpul, bersosialisasi, dan lain sebagainya. Karenanya, pemanfaatan teknologi informasi adalah harga mati di tengah Covid-19 saat ini.

“Kita dipaksa akrab dengan gawai dan aplikasi pendukungnya demi menekan laju penyebaran Covid-19. Ini sebetulnya bukan hal yang 100% baru, apalagi dalam dunia komunikasi dan kehumasan,” kata Usman lagi.

Menurut Usman, adaptasi dan integrasi pemanfaatan teknologi informasi yang menjadi bagian dari kegiatan humas dapat diaplikasikan dengan menyusun strategi komunikasi publik. Dengan demikian, diharapkan mampu merekam segala perspektif masyarakat terutama mengenai kondisi Covid-19 di Indonesia.

“Humas di era 4.0 bahkan sudah sering digabungkan beberapa waktu belakangan, hanya kemunculan Covid-19 membuat kita siap tidak siap harus beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru,” katanya.