HPE Produk Pertambangan Periode Februari 2022 Naik

0
768

Kenaikan harga yang didorong oleh peningkatan permintaan pada hampir seluruh komoditas produk pertambangan mempengaruhi penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) untuk periode Februari 2022.

“Hampir seluruh produk pertambangan mengalami kenaikan harga dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pada periode Februari ini, komoditas konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat pasir besi, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) mengalami kenaikan,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana dalam siaran pers tertulis.

Menurut Dirjen Daglu, pada periode sebelumnya, komoditas tersebut mengalami penurunan harga. Hal tersebut karena adanya peningkatan permintaan dunia. Sementara, komoditas konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil masih terus mengalami kenaikan harga. Sedangkan untuk pellet konsentrat pasir besi masih tetap tidak mengalami perubahan.

Produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada periode bulan Februari 2022 adalah konsentrat tembaga (Cu ≥ 15%) dengan harga rata-rata sebesar US$3.430,24/WE atau naik sebesar 1%; konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62% dan ≤ 1% TiO2) dengan harga rata-rata sebesar US$107,20/WE atau naik sebesar 23,16%; konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50% dan (Al2O3 + SiO2) ≥ 10%) dengan harga rata-rata sebesar US$54,78/WE atau naik sebesar 23,16%; konsentrat mangan (Mn ≥ 49%) dengan harga rata-rata sebesar US$221,68/WE atau naik sebesar 0,85%; konsentrat timbal (Pb ≥ 56%) dengan harga rata-rata sebesar US$975,07/WE atau naik sebesar 1,37%; konsentrat seng (Zn ≥ 51%) dengan harga rata-rata sebesar US$1.038,92/WE atau naik sebesar 6,71%; konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 56%) dengan harga rata-rata sebesar US$64,01/WE atau naik sebesar 23,16%; konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45%) dengan harga rata-rata sebesar US$482,11/WE atau naik sebesar 1,28%; konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90%) dengan harga rata-rata sebesar US$1.474,80/WE atau naik sebesar 2,40% dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ≥ 42%) dengan harga rata-rata sebesar US$38,93/WE atau naik sebesar 8,92%.

Baca Juga :   Hadiri Groundbreaking PT Smelting, Menko Airlangga Mendorong Hilirisasi untuk Penguatan Industri Elektronik

Sementara itu pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54%) dengan harga rata-rata US$117,98/WE tidak mengalami perubahan.

Menurut Wisnu, proses penetapan HPE periode Februari 2022, seperti halnya HPE sebelumnya, didahului dengan adanya masukan tertulis dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Hal ini berdasarkan perhitungan usulan harga berasal dari berbagai sumber, seperti Asian Metal, Iron Ore Fine Australian, dan London Metal Exchange (LME). Kemudian HPE ditetapkan berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan berbagai instansi terkait, antara lain dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

 

Permendag No 4 tahun 2022

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics