HP, Produsen Komputer Berencana PHK hingga 9.000 Karyawan

Produsen komputer merek HP memastikan akan memangkas jumlah karyawannya sebagai bentuk efisiensi. Perusahaan akan memberhentikan sekitar 7.000 hingga 9.000 atau sekitar 16% dari total karyawannya.

Adapun skema pemberhentian karyawan ditempuh dengan 2 skema yakni memecat sebagian orang dan menawarkan pensiun dini secara sukarela. Dengan kebijakan ini, HP optimistis efisiensi akan mencapai sekitar US$ 1 miliar hingga akhir tahun 2022.

Saat ini HP memiliki sekitar 55 ribu karyawan di seluruh dunia. Berdasarkan jumlah itu, maka pemotongan jumlah karyawan yang rencananya sekitar 7.000 hingga 9.000 itu mencapai sekitar 16%.

Berkaitan dengan rencana penghematan itu, HP sudah menganggarkan biaya sekitar US$ 1 miliar. Sementara itu, pendapatan perusahaan diperkirakan akan mencapai US$ 100 juta pada kuartal (3 bulanan) keempat.

CEO HP Enrique Lores mengatakan, langkah itu disebut sebagai kebijakan tegas untuk memulai rencana selanjutnya di masa mendatang. Ada peluang dari situasi ini sehingga menciptakan nilai bagi pemegang saham. Salah satunya adalah dengan memajukan kepemimpinan dan secara agresif mengubah cara kerja perusahaan.

Lores secara resmi akan diumumkan sebagai CEO mulai pada 1 November mendatang dengan menggantikan Dion Weisler. HP yang berbasis di California juga setuju menambah pembelian saham kembali senilai US% 5 miliar.

Dari ini, perusahaan mengharapkan laba sekitar US$ 2,22 hingga US$ 2,32 per saham untuk tahun fiskal 2020. Untuk tahun fiskal saat ini, HP memperkirakan laba yang disesuaikan antara US$ 2,18 hingga US$ 2,22 per saham untuk kuartal ketiga.

Saham HP disebut telah jatuh sekitar 10% tahun ini hingga penutupan bursa pada Kamis (3/10) kemarin.