
Gubernur Jabar: bank bjb Harus Gesit Beradaptasi untuk Menghadapi 2023

bjb menggelar Business Review Semester II 2022 dan Executive Workshop 2023 pada 16 Januari 2023/Dok. bjb
Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi mengatakan sepanjang tahun 2022, bank bjb tercatat terus tumbuh secara positif meskipun situasi ekonomi masih berada dalam masa transisi pemulihan pasca pandemi Covid-19.
“Kami sangat berterima kasih kepada Otoritas Jasa Keuangan serta Bank Indonesia yang telah tanggap mendorong berbagai kebijakan di sektor keuangan dan perbankan, sehingga dapat membantu terciptanya iklim yang kondusif di 2022 silam,” kata Yuddy dalam sambutannya saat Business Review Semester II 2022 dan Executive Workshop 2023 pada 16 Januari 2023.
“Kami juga berterima kasih kepada seluruh pemegang saham, khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai pemegang saham terbesar yang telah memberikan dukungan berarti bagi bank bjb, sehingga kami bisa terus tumbuh positif sepanjang 2022,” lanjutnya.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional II Jawa Barat Indarto Budiwitono mengatakan tantangan pada tahun 2022 berhasil dilalui oleh bank bjb dengan baik, dan pada tahun 2023 akan menghadapi tantangan yang lebih berat, tidak hanya bagi bank bjb saja sama secara keseluruhan industri perbankan.
“Kalau kita bicara bank bjb, otomatis pasti baik, tapi kita harus melihat dari sisi lainnya yang bisa lebih dioptimalkan salah satunya dalam hal efisiensi, kemudian penguatan anak usaha, Kelompok Usaha Bank (KUB) serta organisasi dan juga meningkatkan sinergitas antar BUMD, khususnya di Provinsi Jawa Barat agar bank bjb dapat terus tumbuh secara berkelanjutan,” kata Indarto dalam keterangannya.
Adapun Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) juga mengatakan sangat bangga terhadap bank bjb.
“Intinya saya bangga dengan pencapaian bank bjb, jika bank bjb ingin terus maju harus selalu gesit untuk beradaptasi, jadi kata kunci dalam menghadapi tahun 2023 adalah beradaptasi dan harus terus belajar dari kegagalan-kegagalan terhadap disrupsi agar kita dapat mengatasinya, yang sudah bagus agar dipertahankan, yang masih terdapat kekurangan agar dipelajari supaya di tahun 2023 yang bagus semakin bagus, yang masih kurang agar dapat dilakukan penyesuaian agar dapat memaksimalkan ekspektasi para stakeholder dan shareholder,” kata Gubernur Jawa Barat.
Komisaris Utama Bank BNI Agus Martowardojo menjadi narasumber dalam acara ini juga menyampaikan gagasan mengenai prospek serta tantangan dunia perbankan di 2023. Ia menekankan pentingnya peran pemimpin dalam membawa tim menuju perubahan.
Agus memaparkan ada beberapa hal yang akan mempengaruhi industri perbankan di 2023. Diantaranya adalah kondisi ekses dari pandemi Covid-19, kondisi geopolitik nasional dan dunia, faktor makro ekonomi meliputi inflasi, gross domestic product (GDP), suku bunga, dollar AS, disrupsi pada supply chain, penurunan nilai aset, hingga krisis iklim, hingga digitalisasi dan perubahan regulasi.
Oleh karena itu, menurutnya butuh pemimpin yang memiliki strategi, kemampuan komunikasi dan kolaborasi yang baik, emosi yang matang, juga memiliki motivasi dan dorongan yang tinggi untuk berubah dan sukes.
Leave a reply
