Gernas BBI akan Dikolaborasikan dengan Bangga Berwisata di Indonesia

0
369
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) menjadi program untuk mendorong pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar lebih maju. Program ini melakukan pendampingan, pelatihan, edukasi, dan pemantauan terhadap UMKM.

“Gernas BBI telah mendukung bangkitnya pelaku UMKM saat negeri dihantam pandemi semangat bersama untuk bangga membeli, menggunakan hingga mempromosikan produk-produk lokal terutama hasil karya UMKM yang kita cintai yang telah berkontribusi dalam menjaga dan meningkatkan perekonomian Indonesia,” kata Menteri BUMN Erick Thohir pada Jumat (09/12/2022).

Dalam Gernas BBI ini, Bank Indonesia (BI) juga turut ikut andil dalam menyukseskan program melalui digitalisasi pengembangan UMKM.

“Komitmen BI juga terus mengembangkan UMKM yaitu salah satnya melalui digitalisasi yaitu memfasilitasi kegiatan onboarding dari kegiatan UMKM termasuk mendorong digitalisasi pengadaan barang jasa UMKM,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono.

Ia mengatakan BI akan terus mendorong akselerasi dari transformasi digitalisasi yaitu QRIS. Sampai saat ini secara nasional sudah mencapai 22 juta merchant yg menyediakan QRIS secara nasional, diantaranya adalah di Kalimantan Barat terdapat lebih dari 224 ribu merchant dan lebih dari 319 ribu pengguna QRIS. Menurutnya, tahun ini targetnya 15 juta secara nasional sudah tercapai.

Baca Juga :   Bangun Ekosistem Digital Lewat Mitra Virtual, PCP Express Gandeng Pemprov DKI Jakarta

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan bahwa rencana tahun depan Gernas BBI dikolaborasikan dengan Bangga Berwisata di Indonesia.

“Tujuan besarnya adalah optimalisasi berbagai potensi untuk menggerakkan roda perekonomian Indonesia. Hal ini kita lakukan melihat data BPS, bahwa ekonomi Indonesia triwulan ketiga di 2022 tumbuh 5,74% year on year. Namun resesi di negara maju akan terjadi di semester II-2023, nampak Indonesia diperkirakan relatif minim dibandingkan negara lain karena sebagian besar masih ditopang oleh konsumsi BBM dan retail diketahui masih mendominasi top 3 belanja masyarakat di berbagai daerah,” kata Luhut.

Luhut juga menjelaskan bahwa karakterisik masyarakat Indonesia yang suka kuliner dan travelling menjadi latar belakang akan diadakannya Bangga Berwisata Indonesia. Tahun depan, diperkirakan Bangga Berwisata di Indonesia target jumlah perjalanan wisata nusantara menjadi 1,2 miliar sampai 1,4 miliar pada tahun 2024. Upaya ini diperkirakan dapat menghasilkan pendapatan pariwisata senilai Rp3.281,7 triliun atau setara 18,4% dari PDB atau memberi dampak ekonomi langsung sekitar Rp4.283,7 triliun.

Leave a reply

Iconomics