
Ericsson: Pertumbuhan Pasar Teknologi 5G Melaju Pesat

Pangsa pasar bisnis layanan 5G disebut melaju cepat/moneycontrol.com
Persaingan pembangunan infrastruktur teknologi 5G kian meruncing. Pasalnya, pasar industri 5G semakin luas dan permintaannya justru meningkat pesat – melebihi dari target yang ditetapkan, terutama pada 2020.
Jaringan 5G menjadi salah satu bagian dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Kedua negara ini dinilai sebagai pengguna utama keberadaan teknologi 5G seperti kendaraan tanpa pengemudi, jaringan listrik pintar serta komunikasi militer yang menjadi pokok utama demi keamanan nasional mereka.
Karena ketatnya persaingan itu, AS lalu menempatkan Huawei, perusahaan teknologi raksasa asal Tiongkok masuk dalam daftar hitam perdagangan. AS lalu mengkampanyekan ke seluruh dunia dan membujuk sekutunya untuk memboikot jaringan 5G Huawei karena dipergunakan pemerintah Tiongkok untuk memata-matai negara penggunanya. Dan itu sudah berulangkali dibantah Huawei.
Ericsson dari Swedia, Nokia dari Finlandia dan Huawei merupakan perusahaan teknologi yang terlibat dalam bisnis infrastruktur layanan 5G. Swedia, misalnya, menargetkan penjualan jaringan 5G mencapai sekitar US$ 23,5 miliar hingga US$ 24,5 miliar. Target ini naik dari tahun sebelumnya.
CEO Ericsson Borje Ekholm mengatakan, pasar layanan 5G berkembang lebih cepat dari yang diperkirakan. Buktinya saham Ericsson melonjak 7,4%, tertinggi dalam 3 bulan terakhir. Saham Nokia menyusul di belakang Ericsson. Pendapatan Ericsson di kuartal (3 bulanan) ketiga tahun ini naik 11,4% menjadi 6,5 miliar krona. Angka tumbuh jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu yang hanya 3,8 miliar krona.
Ericsson juga tetap menargetkan keuntungan lebih dari 10% untuk 2020. Target itu merujuk kepada kepada kontrak dan biaya awal yang lebih tinggi untuk produk baru layanan 5G. Ericsson memperkirakan tentang investasi dan pangsa pasar tentang penyebaran layanan 5G di Tiongkok. Peluang di negeri itu disebut sungguh menantang.
Leave a reply
