
Ekspor Tahun 2020 Turun 2,61%

Tangkapan layar Youtube, Kepala BPS Suhariyanto
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor mengalami penurunan pada tahun 2020. Beberapa ekspor tahun 2020 yang turun adalah minyak & gas (migas) dan tambang. Sedangkan ekspor sektor pertanian dan industri olahan mengalami kenaikan.
“Ekspor selama Januari sampai dengan Desember 2020 adalah sebesar US$163,31 miliar. Posisi ini kalau dibandingkan posisi tahun 2019 berarti total ekspor Indonesia pada tahun 2020 itu mengalami penurunan 2,61%,” kata Kepala BPS Suhariyanto saat konferensi pers virtual pada Jumat (15/01/2021).
Penurunan ekspor tersebut terjadi dengan membandingkan ekspor tahun 2019 yang sebesar US$167,68 miliar. Ia mengatakan tahun 2020 adalah tahun yang luar biasa dengan adanya pandemi Covid-19 sehingga permintaan turun. Namun ia mengungkapkan penurunan sebesar 2,61% tersebut, posisinya tidak seburuk yang dibayangkan.
Suhariyanto memaparkan berdasarkan sektornya pada tahun 2020, ekspor dari industri pengolahan meningkat 2,95%. Ekspor industri pengolahan sebesar US$127,38 miliar pada 2019 sedangkan tahun 2020 sebesar US$131,13 miliar.
Adapun kenaikan ekspor tertinggi masih dari pertanian yang tumbuh sebesar 13,98%. Ekspor pertanian pada tahun 2019 sebesar US$3,61 miliar dan sebesar US$4,12 miliar pada tahun 2020. Namun sumbangan dari sektor pertanian tidak terlalu besar hanya 2,52%.
Adapun ekspor dari pertambangan masih mengalami penurunan sebesar 20,70% selama tahun 2020. Dari ekspor sebesar sebesar US$24,90 miliar tahun 2019 sedangkan sebesar US$19,75 miliar pada tahun 2020.
Leave a reply
