Ekspor Naik 12,24% dan Impor Turun 6,49%, Januari 2021 Terjadi Surplus Perdagangan US$1,96 Miliar

Performa ekspor Indonesia pada Januari 2021 mengalami pertumbuhan positif. Sementara di sisi lain impor mengalami penurunan.

Nilai ekspor Indoneisa pada Januari sebesar US$15,3 miliar, naik sebesar 12,24% dibandingkan Januari 2020 lalu (YoY). Sementara nilai impor sebesar US$13,34 miliar, turun 6,49% YoY. Sehingga, pada Januari 2021 lalu, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$1,96 miliar.

“Posisi ini jauh lebih bagus kalau kita bandingkan misalnya dengan posisi neraca perdagangan pada bulan Januari 2020 yang pada waktu itu mengalami defisit US$640 juta atau bulan Januari 2019 yang pada waktu itu mengalami defisit sebesar US$ 980 juta,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto saat konferesi pers, Senin (15/2).

Suhariyanto mengatakan nilai ekspor pertanian pada Januari 2021 naik 13,91% YoY (US$0,34 miliar); industri pengolahan naik 11,72% (US$11,99 miliar); dan pertambangan dan lainnya naik 12,24% (US$2,09 miliar).

“Performa ekspor pada bulan Januari 2021 ini jauh lebih bagus dibandingkan Januari 2020 dan kita harapkan akan terus tumbuh dan pemulihan ekonomi akan berjalan sesuai dengan harapan,” ujarnya.

Hanya saja, tambah Suhariyanto penurunan impor perlu menjadi perhatian. Berdasarkan penggunaannya, semua kategori produk impor mengalami penurunan. Impor barang konsumsi turun 2,92% (US$1,42 miliar); impor bahan baku/penolong turun 6,1% (US$9,93 miliar);dan impor barang modal turun 10,72% (US$1,99 miliar).

“Ini mengindikasikan bahwa impor kita belum pulih seperti sedia kala dan tentunya nilai impor ini nanti dengan berbagai komponennya akan berpengaruh baik pada geliat industri maupun kepada pergerakan investasi. Kita berharap recovery dari impor ini ke depan akan semakin bagus sejajar dengan capaian ekspor yang pada Januari 2021 tumbuh menggembirakan,” ujar Suhariyanto.