
Ekonomi Global Sedang Lesu, Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,44% YoY pada Triwulan II-2022

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono
Dalam kondisi ekonomi global yang lesu, ekonomi Indonesia masih melanjutkan tren pemulihannya yang telah dimulai sejak triwula kedua 2021 lalu. Pada triwulan kedua 2022 ini, ekonomi Indonesi mampu tumbuh lebih tinggi dari triwulan pertama yang lalu.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyampaikan nilai perekonomian Indonesia berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan kedua 2022 atas dasar harga berlaku sebesar Rp4.919,9 triliun dan atas dasar harga konstan sebesar Rp2.923,7 truiliun.
Bila dibandingkan triwulan kedua 2021 lalu atau year on year (yoy), nilai PDB atas dasar harga konstan ini tumbuh 5,44%. Pertumbuhan ekonomi Indoneisa pada triwulan kedua secara yoy ini lebih tinggi dibandingkan triwulan pertama 2022 lalu yang sebesar 5,01%.
Sebagai gambaran, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi pada triwulan kedua 2020 yaitu -5,32% yoy. Kontraksi ini terus berlanjut pada triwulan ketiga 2020 yaitu sebesar -3,49 yoy, triwulan keempat 2020 sebesar -2,17% yoy dan triwulan pertama 2021 sebesar -0,70%.
Ekonomi Indonesia kembali ke zona positif pada triwulan kedua 2021 dengan pertumbuhan sebesar 7,07%, kemudian triwulan ketiga dan keempat 2021 masing-masing sebesar 3,51% yoy dan 5,02% yoy.
Lebih lanjut Margo menjelaskan, dari sisi lapangan usaha atau sektoral, pada triwulan kedua 2022 mayoritas sektor mengalami pertumbuhan positif. Hanya administrasi pemerintahan dan jasa pendidikan yang mengalami kontraksi masing-masing sebesar 1,73% dan 1,15%.
“Administrasi pemerintahan mengalami kontraksi sebesar 1,73% ini disebabkan oleh realisasi belanja pegawai serta belanja barang dan jasa pada Q2 ini terkontraksi sebesar 2,39%,” ujar Margo dalam konferensi pers, Jumat (5/8).
Sementara itu, kontraksi pada jasa pendidikan terjadi karena penurunan belanja tunjangan pendidikan dan tenaga penyuluh non PNS atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.
Perbaikan mobilitas selama triwulan kedua 2022 tercermin dari pertumbuhan yang tinggi pada beberapa sektor, seperti transportasi dan pergudangan yang tumbuh sangat tinggi 21,27% yoy. Kemudian, sektor akomodasi dan makan minum juga tumbuh sebesar 9,76%.
“Ini didorong oleh pelonggaran mobilitas dan juga ada momen hari raya Idul Fitri pada Q2-2022,”jelas Margo.
Beberapa sektor utama yang menjadi penggerak ekonomi Indonesia juga mengalami pertumbuhan yang moderat seperti sektor industri (+4,01% yoy); pertambangan (+4,01% yoy); pertanian (+1,37% yoy) dan perdagangan (+4,42% yoy).
Inline dengan kontraksi pada sektor administrasi pemerintahan dan jasa pendidikan, dari sisi pengeluaran, hanya komponen belanja pemerintah yang mengalami kontraksi yaitu sebesar -5,24% yoy.
Sementara komponen pengeluran yang lain, seperti konsumsi rumah tangga tumbuh 5,51%; PMTB atau investasi tumbuh 3,07%; ekspor kembali tumbuh impresif sebesar 19,74%; impor tumbuh 12, 34% dan konsumsi LNPRT tumbuh 5,04%.
Leave a reply
