Dubes: Potensi Pasar Brasil Peluang untuk Indonesia

0
130
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Brasil disebut negara mitra strategis yang potensi pasarnya belum sepenuhnya dimanfaatkan Indonesia. Buktinya neraca dagang Indonesia dengan Brasil untuk 2019 hanya mencapai US$ 3 miliar.

“Sedangkan dengan negara-negara lain sudah mencapai US$ 4 miliar. Vietnam sudah hampir US$ 5 miliar, Malaysia US$ 4 miliar, Singapura US$ 3,7 miliar. Jadi kita masih nomor 4 dengan Brasil yang US$ 3 miliar,” kata Duta Besar RI Brasil Edi Yusup dalam sesi diskusi secara daring, Jumat (28/8).

Sedangkan untuk paruh pertama 2020, kata Edi, ada peningkatan walau dari sisi ekspor Brasil ke Indonesia. Data Kementerian Perdagangan (Kemendag), misalnya, menunjukkan impor dari Brasil pada Semester I/2020 naik 18,73% dibandingkan periode yang sama di 2019 (yoy) menjadi US$ 1,2 miliar.

Sementara ekspor Indonesia ke Brasil menurun -16,3% secara yoy menjadi US$ 426 juta. Dengan kata lain, neraca perdagangan Indonesia dengan Brasil pada Semester I/2020 tercatat US$ -827,8 miliar.

“Ini salah satu faktornya karena nilai mata uang Brasil mengalami penurunan cukup tajam sehingga banyak perusahaan Brasil menunda melakukan impor. Tapi banyak faktor lain juga. Mungkin karena Covid-19 banyak perusahaan Indonesia tidak banyak melakukan kegiatan ekspor,” kata Edi.

Baca Juga :   Negara Mitra Dagang Sudah Tumbuh Positif, PDB Indonesia Triwulan Pertama 2021 Masih Negatif

Menurut Edi, potensi pasar Brasil masih sangat besar bagi hasil produk yang diekspor oleh Indonesia. Sebab, impor Brasil terhadap komoditas Indonesia sepanjang 2019 meliputi minyak kelapa sawit, benang, sepatu olahraga, karet alam, karet sintetis, ban mobil, cocoa, beras dan furnitur.

Khusus untuk minyak kelapa sawit, kata Edi, Indonesia telah mampu menguasai 90% dari pangsa pasar impor Brasil. Selain itu, Indonesia juga memiliki pangsa pasar signifikan di Brasil terhadap komoditas lain seperti karet (50%), sepatu olahraga (24%) dan benang (40%).

“Kalau kita cermati bahwa sebetulnya pangsa pasar Brasil cukup terbuka terutama untuk produk-produk ekspor kita. Sekarang dalam 2 bulan terakhir, permintaan furnitur meningkat, bahkan sekarang ada permintaan untuk kelapa kering. Bahkan ada permintaan untuk senapan juga ada,” kata Edi.

Untuk memperkuat kerja sama perdagangan kedua negara,kata Edi, ada 5 langkah yang akan ditempuh. Pertama, mendorong pembentukan area perdagangan bebas (FTA) Indonesia-Mercosur; kedua, menghidupkan kembali 2 komite bilateral working group on trade and investment serta consultative commitee on agriculture untuk membina kembali hubungan antar-pejabat dan stakeholders; ketiga, meningkatkan promosi TTI di Brasil, termasuk melalui pemanfaatan media sosial; keempat, meningkatkan partisipasi pengusaha Brasil pada Indonesia Trade Expo; dan kelima, meningkatkan pelayanan terhadap business inquiry dan business matching.

Leave a reply

Iconomics