Dibentuk Komunitas Industri 5G Asia Pasifik, Kementerian Kominfo dan Telkomsel Jadi Anggota

0
385

Penyedia data dan analisis data industri operator seluler, GSMA mengumumkan pembentukan Komunitas Industri 5G Asia Pasifik (APAC) di Mobile 360 Asia Pasifik. Komunitas telah dirancang untuk pemangku kepentingan di seluruh rantai nilai termasuk pemerintah dan lembaga-lembaga, asosiasi industri, penyedia jaringan seluler, perusahaan dan pemain industri, penyedia solusi, analis, dan konsultan.

Komunitas industri 5G APAC terdiri dari 12 anggota yang Berkontribusi, serta komunitas pasar berkembang IoT dan 5G yang ada, yang memiliki lebih dari 500 anggota yang berada di lebih dari 30 negara. Anggota Komunitas Industri 5G APAC yaitu termasuk AIS, Axiata, DEPA, DHL, Globe, Huawei, Kominfo, Maxis, MDEC, Schneider Electric, Telkomsel dan, Viettel.

Pandemi Covid-19 telah mempercepat transformasi digital dan lebih banyak bisnis-bisnis yang kini maju dengan teknologi baru, dengan fokus khusus pada 5G. GSMA memperkirakan bahwa 5G akan berkontribusi sebesar $5 triliun terhadap ekonomi global pada tahun 2025, karena negara-negara semakin mendapat manfaat dari peningkatan produktivitas dan efisiensi yang disebabkan oleh peningkatan penggunaan layanan seluler.

Baca Juga :   Bos Telkom Beberkan Penyebab Kecepatan Jaringan 5G di Indonesia Masih Lelet

“Selama pandemi Covid-19, ekosistem seluler bertindak sebagai penyelamat bagi orang-orang, bisnis, dan masyarakat. Industri ini menunjukkan ketahanannya, dan sekarang kita harus terus mendorong batas-batas kemungkinan. Tujuan Komunitas Industri 5G APAC adalah untuk membuka kekuatan konektivitas 5G sehingga orang-orang, industri, dan masyarakat dapat berkembang. GSMA berkomitmen untuk memainkan peran utama dalam mendukung dan memperkuat pekerjaan penting yang dilakukan industri kami saat ini,” kata Kepala GSMA Asia Pasifik Julian Gorman dalam siaran pers tertulis.

“5G akan memungkinkan transformasi digital substantif ekonomi kita, dan tujuan dari inisiatif Komunitas Industri 5G APAC selaras dengan MDEC. Kami menantikan kolaborasi yang efektif dengan pemangku kepentingan publik dan swasta, sejalan dengan visi kami untuk memimpin ekonomi digital progresif dan mendukung MyDigital, Malaysia Digital Economy Blueprint,” kata CEO MDEC (Malaysia Digital Economy Corporation) Mahadhir. Aziz.

Presiden Carrier Business Group, Huawei Asia Pacific Region Dennis Xiao mengatakan Huawei telah mengerjakan transformasi digital untuk mendukung industri untuk jalur layanan terhubung 5G yang layak dalam beberapa tahun terakhir. Ia mengklaim saat ini, Huawei memiliki kunci emas untuk membuka gerbang pasar triliunan USD (Dolar Amerika) ini bagi semua industri yang potensial untuk mengeksplorasi teknologi yang lebih konvergen dan solusi mitra bisnis dengan platform aliansi ekosistem yang gesit dan terbuka dari yayasan Komunitas Industri 5G APAC (APAC 5G Industry Community Foundation) ini.

Leave a reply

Iconomics