
Dialihkan dari Chevron ke PHR, Pekerja Komitmen Tingkatkan Produksi Blok Rokan

Pertemuan perwakilan pekerja PHR dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara/Dokumentasi BPMI Setpres
Pekerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menyambut baik proses transisi dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) dengan PHR yang berlangsung mulus. Ini dibuktikan dengan program pengeboran sumur yang bisa dilakukan dan ditingkatkan yang 2 tahun sebelumnya tidak dilaksanakan.
“Dengan kerja sama yang sangat bagus sekali dalam transisi ini bisa berhasil dilaksanakan dan menaikkan tingkat produksi minyak kita di Blok Rokan,” kata principal expert upstream Budianto Renyut, salah seorang pekerja PHR ketika ikut bertemu dengan Presiden Joko Widodo seperti dikutip situs resmi PT Pertamina (Persero) beberapa waktu lalu.
Budianto juga mengapresiasi langkah Pertamina yang menerima hampir seluruh pekerja eks CPI tersebut bergabung di PHR. Untuk diketahui, jumlah pekerja CPI yang bergabung ke PHR sebanyak 2.689 orang atau sekitar 98% dari total pekerja CPI.
“Status pegawai diterima semua oleh Pertamina sebagai pegawai penuh. Terima kasih untuk itu,” kata Budianto.
Dalam pertemuan itu, kata Budianto, Presiden Jokowi memberikan arahan agar para pekerja bisa menjaga dan meningkatkan jumlah produksi di Blok Rokan. Arahan tersebut sudah menjadi komitmen para pekerja PHR.
“Tadi kami mendapatkan arahan dan harapan dari Pak Presiden bahwa kami semuanya menjaga dan memastikan produksi bisa ditingkatkan ke depannya untuk Blok Rokan. Saya dan teman-teman sangat yakin dan bertekad juga bersama-sama menjaga dan meningkatkan produksi,” kata Budianto.
Sementara itu Senior Manager Well Development Lysa Aryanti yang juga ikut dalam pertemuan itu mengatakan, proses peralihan dari CPI ke PHR yang dibantu oleh SKK Migas tersebut berlangsung baik. Terutama dalam jangka 1 tahun terakhir, di mana kedua belah pihak intens melakukan pembahasan dan transfer data.
“Kami intens melakukan pertemuan membahas progres dari 9 program yang perlu kita monitor itu dimulai 1 tahun yang lalu. Dan ini bisa terlihat ketika hari pertama di lapangan kita bisa melihat di tanggal 9 Agustus 2021 jam 00.00 itu rig drilling kita tetap bekerja. Jadi itu benar-benar proses yang seamless sekali, tidak ada harus berhenti dulu kemudian mulai kembali, semua bekerja seperti sebelumnya, tidak ada yang berbeda,” kata Lysa.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyambut baik proses alih kelola Blok Rokan dan memberikan ucapan selamat kepada Pertamina. Setelah lebih dari 90 tahun pengelolaannya dilakukan oleh Chevron, dan sejak tanggal 9 Agustus 2021 satu kekayaan alam Bumi Lancang Kuning berada di tangan BUMN yakni Pertamina.
Leave a reply
