Departemen Komunikasi BI: Praktisi PR Perlu Terlibat Dalam Pembuatan Kebijakan

0
599
Reporter: Rommy Yudhistira

Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Junanto Herdiawan menilai praktisi public relation (PR), hubungan masyarakat (humas), serta profesi yang berkaitan dengan komunikasi, perlu terlibat dalam setiap kebijakan yang dibuat perusahaan dan lembaga. Apalagi PR itu bagian dari kebijakan dan dekat dengan pimpinan perusahaan.

Seperti di BI, kata Junanto, praktisi PR selalu ikut serta dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut dengan kebijakan. Mengingat kebijakan yang dikeluarkan BI memiliki hubungan dengan masyarakat luas.

“Pak Gubernur BI (Perry Warjiyo) sendiri, beliau itu seorang ahli di komunikasi, karena menjadikan komunikasi yang efektif sebagai instrumen untuk membentuk dan mengedukasi masyarakat atas kebijakan yang ditempuh. Menjadikan komunikasi sebagai part of the policy,” kata Junanto dalam acara workshop The Iconomics, Kamis (28/7).

Selain memiliki hubungan erat dengan kebijakan, kata Junanto, seorang praktisi PR harus memiliki personal branding yang kuat. Hal tersebut bermanfaat untuk membentuk karakter yang dimiliki oleh praktisi PR.

Akan tetapi, kata Junanto, personal branding yang akan dimiliki para praktisi PR, harus terbentuk dari pandangan orang lain yang menilai karakter seseorang tersebut.

Baca Juga :   MTF Sebut Komunikasi Efektif Akan Hasilkan Kinerja Positif Buat Perusahaan

“Personal branding itu sebenarnya bukan soal kita, tetapi bagaimana orang melihat kita. Itu yang paling penting. Kalau kita masuk PR, kita ketemu orang, kita harus punya karakter. Ini buat teman-teman semua. Jadi personal branding itu bukan self proclaim. Jadi tidak bisa kita self proclaim diri kita,” ujar Junanto.

Junanto menambahkan, personal branding yang terbentuk tidak perlu dipaksakan kepada orang lain. Karena itu, karakter yang terbentuk merupakan hasil dari strategi praktisi PR dalam menekuni pekerjaan yang dijalankannya tersebut.

“Bagaimana orang-orang menganggap kita. Buat praktisi PR ini penting banget, karena personal branding itu bukan untuk cakupan yang besar, di lingkungan kecil pun kita perlu personal branding. Bagaimana agar branding ini membentuk kita,” kata Junanto.

Di samping itu, kata Junanto, seseorang berkecimpung dalam dunia komunikasi, juga perlu memiliki keunikan, membuat karya dan konsisten, serta mempunyai kemampuan dalam bidang yang berhubungan dengan PR. Adapun kemampuan tersebut meliputi dalam hal berpikir, menulis, dan public speaking.

“Karena kita harus menjual ide ketika nanti kita bertemu klien, bertemu dengan bos kita perlu menjual ide. Jadi kita mampu menjual ide itu. Hal-hal itu buat praktisi PR sangat penting sekali,” katanya.

Leave a reply

Iconomics