
Danone-Aqua Siap Majukan Pelaku UMKM Khususnya Perempuan di Masa Pandemi Ini

Tangkapan layar YouTube, Presiden Direktur Danone-Aqua Connie Ang/Iconomics
Presiden Direktur Danone-Aqua Connie Ang mengajak masyarakat Indonesia untuk terus bertahan menghadapi pandemi Covid-19 yang membawa dampak yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Dengan semangat demikian tidak saja membuat bertahan tetapi lebih kuat lagi dan bisa melewati pandemi ini dengan baik.
Karena itu, kata Connie, pihaknya akan terus berperan di masa pandemi ini terutama mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di kalangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia. Apalagi diketahui UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
“UMKM mengalami dampak di masa pandemi Covid-19 ini. Bahkan ada yang harus tutup dan banyak kehilangan pekerjaan,” kata Connie dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (12/8).
Connie mengatakan, sektor UMKM menyerap banyak tenaga kerja dan mampu mengurangi pengangguran. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018 ada 64,94 juta unit UMKM dan 99% tergolong usaha mikro dan kecil yang menyerap hingga 89,04% tenaga kerja di Indonesia.
Mayoritas dari usaha kecil ini, kata Connie, justru digerakkan oleh perempuan yang umumnya merupakan ibu rumah tangga. Dengan adanya Covid-19 tentu saja ini berdampak kepada usaha kecil itu dan mereka pun kesulitan mengakses permodalan.
Di samping itu, kata Connie, dampak Covid-19 juga membuat pelaku usaha UMKM terutama ibu rumah tangga itu harus beradaptasi dengan teknologi digital. Akan tetapi, mereka kesulitan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka utamanya di bidang digital untuk memasarkan produknya.
“Ini menjadi tugas bersama untuk membantu para pelaku UMKM yang merupakan ibu-ibu rumah tangga itu termasuk mengakses permodalan dan meningkatkan keterampilan khusus teknologi digital untuk memasarkan produknya itu,” kata Connie.
Aqua yang secara resmi beroperasional pada 2008, kata Connie, telah memberikan pelatihan kepada kalangan perempuan untuk membangun bisnis. Diharapkan mereka mampu meningkatkan pendapatan sehingga bisa menjadi mandiri dan pada akhirnya berkontribusi kepada perekonomian.
“Memberdayakan lebih dari 9.000 perempuan termasuk ibu-ibu rumah tangga yang pernah ikut mendapatkan pelatihan dari kami yang terdiri atas 18 provinsi. Kegiatan ini telah terbukti sukses membangun dan meningkatkan keterampilan para perempuan di dalam ekonomi,” kata Connie.
Leave a reply
