
Ciputra Development Optimistis Mencapai Target Marketing Sales Rp4,5 Triliun Tahun Ini

Tulus Santoso, Direktur Ciputra/iconomics
Pengembang properti, PT Ciputra Development Tbk optimistis bisa mencapai target marketing sales Rp4,5 triliun pada tahun 2020 ini. Hingga September lalu, realisasi marketing sales sudah mencapai Rp3,8 triliun.
“Jadi tinggal Rp700 miliar, yang kalau dibagi dua bulan kira-kira Rp350 miliar. Dan itu rata-rata 9 bulan kita sudah melebihi dari Rp350 miliar [per bulan]. Jadi kami optimis,” ujar Tulus Santoso, Direktur Ciputra saat paparan publik, Kamis (3/12).
Ada pun marketing sales selama Januari-September diantaranya berasal dari beberapa proyek atau tower baru yang diluncurkan pada tahun 2020 ini yaitu proyek di Citra Sentul Raya yang diluncurkan pada Februari lalu dan kembali diluncurkan lagi pada Oktober lalu; kemudian proyek di Citra Raya Tangerang sebanyak 3 kali (Februari, Juli dan Agustus); tiga kluster di Citra Maja Raya dimana dua diluncurkan pada April dan satu pada Agustus; proyek di Citra Garden Puri Jakarta serta Citra Land City Losari Makasar. Total marketing sales dari proyek baru ini mencapai Rp778 miliar.
Sepanjang Januari-September 2020 (9M2020) emiten dengan kode saham CTRA ini membukukan pendapatan sebesar Rp4,24 triliun, turun 9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp4,66 triliun. Sedangkan laba kotor sebesar Rp1,91 triliun, turun 15,% dari Rp2,26 triliun pada periode 9M2019. Laba bersih tercat sebesar Rp232 miliar, turun 44% dari Rp417 miliar pada 9M2019.
Tulus mengatakan diperkirakan hingga akhir tahun pendapatan dan laba akan turun seperti tecermin dari pada kondisi 9M2020. “Kita akan mempertahankan secara konsisten untuk menurun kira-kira maksimum 10% di sisi pendapatan. Dan di sisi laba dengan meningkatnya revenue yang cukup signifikan, akan menjadi lebih efisien dari sisi proporsi biaya-biaya operasi sehingga di bawah mungkin menurun sekitar 15-20% dibandingkan 2019,” ujarnya.
Ciputra telah membelanjakan capital expenditure (capex) sebesar Rp700 miliar pada 9M2020. Tulus mengatakan diperkirakan hingga akhir tahun capex yang dibelanjakan tidak sampai Rp1 triliun.
Untuk capex tahun depan, ia menjelaskan tergantung pada perkembangan pandemi Covid-19. Bila vaksinasi berjalan sebagaimana rencana pemerintah, Tulus optimistis belanja modal akan kembali seperti pada tahun 2019 bahkan bisa lebih.
Ciputra sendiri masih akan fokus pada produk-produk properti untuk end user dengan harga di bawah Rp2 miliar. “Walaupun di beberapa daerah kita ternyata juga cukup berhasil menjual produk-produk yang di atas Rp2 miliar,” ujarnya.
Ciputra juga akan konsisten menambah cadangan lahan atau land bank. Tulus mengatakan kebijakan yang diambil perusahaan adalah menjual satu dan membebaskan satu. “Jadi kita mencoba memelihara land bank dan penambahan land bank,” ujarnya.
Anggaran untuk menambah land bank ini sendiri sekitar 55% dari capex. Total land bank Ciputra saat ini adalah 4.300 hektar termasuk areal pengembangan yang under Kerja Sama Operasi (KSO).
Leave a reply
