
CIMB Niaga Auto Finance Cetak Laba Bersih Rp 243,92 M di 2021

Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman/Iconomics
PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) membukukan laba bersih (audited) senilai Rp 243,92 miliar per Desember 2021. Jumlah tersebut naik 8,5% secara tahunan (yoy) dibandingkan tahun 2020 yang hanya Rp 224,81 miliar.
Selain laba bersih, kata Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman, perolehan total pembiayaan CNAF naik 51,3% atau Rp 5,67 triliun sepanjang 2021. Dibandingkan tahun sebelumnya, perolehan total pembiayaan hanya Rp 3,75 triliun.
Selanjutnya, kata Ristiawan, untuk laba sebelum pajak (PBT), CNAF berhasil mencetak Rp 309,68 miliar atau meningkat 12,82% secara yoy. Dengan demikian, total aset perseroan tercatat mengalami pertumbuhan menjadi Rp 4,87 triliun atau naik 37,45% secara yoy.
“Tahun 2021, merupakan tahun yang menantang bagi CIMB Niaga Finance akibat gelombang kedua Covid-19. Meski demikian, rencana bisnis perseroan berjalan dengan baik sejalan dengan upaya pemerintah dalam mempercepat pemulihan ekonomi di 2021. Kami optimistis dapat melanjutkan pertumbuhan kinerja yang lebih baik di tahun 2022,” kata Ristiawan dalam keterangan resminya, Jakarta, Senin (11/4).
Ristiawan menambahkan, perseroan juga akan terus berupaya meningkatkan kembali kinerja perusahaan melalui value proposition product. Perusahaan memanfaatkan kanal digital untuk mempercepat, kemudahan, dan transparansi dokumen guna meningkatkan kualitas produk dan pelayanan kepada nasabah.
Dari sisi rasio kredit bermasalah (NPF), kata Ristiawan, CNAF mampu mempertahankan di bawah rata-rata industri dengan nilai 0,99%, dengan pencapaian gearing ratio sebesar 1,96 kali. “Rasio-rasio keuangan juga terjaga dengan baik. Terhitung per 31 Desember 2021, return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) perseroan masing-masing tercatat sebesar 7,46% dan 13,39%,” ujar Ristiawan.
Masih kata Ristiawan, pada Kuartal I/2022, CNAF membukukan pembiayaan baru senilai Rp 2,35 triliun. Angka tersebut tumbuh signifikan sebanyak 135,61% jika dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar Rp 1,00 triliun.
“Total aset sebesar Rp 5,33 triliun pada 31 Maret 2022, naik 64,22% dibandingkan posisi yang sama tahun 2021 sebesar Rp 3,24 triliun,” katanya.
Leave a reply
