BWI: Kesadaran Masyarakat Indonesia Akan Wakaf Perlu Ditingkatkan

0
435
Reporter: Rommy Yudhistira

Kesadaran dan pengetahuan masyarakat Indonesia soal perwakafan dinilai masih rendah. Karena itu, Badan Wakaf Indonesia (BWI) mendorong peningkatan kesadaran wakaf dan juga merealisasikannya.

“Kalau itu sudah bisa kita dapat maka nanti Insya Allah maka dari sisi input sudah luar biasa. Itu punya modal luar biasa untuk meningkatkan literasi pemahaman dan meningkatkan kesadaran masyarakat kita untuk berwakaf,” kata Ketua BWI Mohammad Nuh dalam acara Workshop Jurnalis Wakaf 2022 beberapa waktu lalu.

Nuh mengatakan, pengelolaan wakaf berbasis input menjadi berbasis output atau outcome perlu disosialisasikan secara masif. Tujuannya agar semakin banyak masyarakat yang berwakaf.

Menurut Nuh, untuk saat ini tak lagi cukup sekadar wakaf input sehingga dibutuhkan wakaf berbasiskan output. Dengan kata lain, wakaf tersebut diterima oleh pihak yang ditunjuk untuk meperoleh manfaat dari penggunaan harta benda wakaf.

“Yang diterima oleh mauquf alaih itu output-nya. Jadi meski input-nya itu besar, tetapi kalau yang diterima oleh mauquf alaih itu kecil, ini belum,” kata Nuh.

Baca Juga :   The Coronavirus End Game

Nuh karena itu mendorong sosialisasi soal wakaf dapat ditingkatkan lagi, sehingga masyarakat dapat lebih memahami dan memiliki pengetahuan soal wakaf.

“Sosialisasi diperlukan untuk menumbuhkan kesadaran publik, sama-sama menjadi wakif, dan meningkatkan jumlah atau besaran dari harta yang diwakafkan,” katanya.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics