
BUMN akan Mengembangkan Kluster Industri Hijau di KEK Arun Lhokseumawe Lewat Konsorsium

Konsorsium BUMN yang beranggotakan Pupuk Indonesia, Pertamina, Pelindo bersama PT Pembangunan Aceh akan menandatangani Head of Agreement untuk penyertaan modal di PT Patriot Nusantara Aceh selaku Pengelola KEK Arun Lhokseumawe/Dok. BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan bahwa pembangunan pabrik NPK PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) akan memberikan multiplier effect bagi perekonomian Aceh yang diproyeksikan akan menambah produk domestik regional bruto (PDRB) sebesar 4,13%.
Tak hanya pembangunan pabrik NPK, PT PIM juga berhasil melakukan reaktivasi pabrik urea PIM-1. Pabrik berkapasitas terpasang 570 ribu ton per tahun ini sebelumnya berhenti beroperasi sejak 2012 karena kehabisan pasokan gas.
“Dengan pengaktifan kembali, PIM-1 siap membantu memenuhi kebutuhan urea nasional,” tambah Erick dalam keterangan resminya.
Erick menyebut hal ini sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045 dan prioritas kerja pemerintah. Kementerian BUMN bersama BUMN terus mendukung dan melakukan langkah nyata dalam membangun ketahanan pangan dan ketahanan energi.
Untuk ketahanan pangan, BUMN Pupuk Indonesia terus menggenjot kapasitas dan diversifikasi produksi untuk memenuhi kebutuhan pupuk di Tanah Air.
“Khusus untuk Aceh dan wilayah sekitarnya, kami melakukan langkah strategis melalui Pupuk Iskandar Muda atau PIM yang mendapat dukungan penuh dari Bapak Presiden dan Kementerian atau Lembaga terkait,” lanjutnya.
Erick mengatakan Pupuk Indonesia pada 2022 telah mengoperasikan kembali Pabrik PIM I yang pada 2005 sempat berhenti beroperasi sehingga total kapasitas produksi urea sebesar 1,14 juta ton per tahun dan Ammonia sebesar 726 ribu ton per tahun.
Untuk memperkuat ketahanan pangan dan ketahanan energi di KEK Arun Lhokseumawe, BUMN juga akan mengembangkan Kluster Industri Hijau seluas 2.600 hektare.
Erick menjelaskan bahwa kluster industri ini akan memproduksi energi bersih seperti biomethane, blue ammonia, green ammonia, serta menjadi LNG Hub dengan memanfaatkan potensi besar gas dari Blok Andaman, sehingga berkontribusi dalam pencapaian komitmen net-zero emission pada 2060.
Dalam kegiatan ini, konsorsium BUMN yang beranggotakan Pupuk Indonesia, Pertamina, Pelindo bersama PT Pembangunan Aceh akan menandatangani Head of Agreement terkait penyertaan modal di PT Patriot Nusantara Aceh selaku Pengelola KEK Arun Lhokseumawe menuju Kawasan Industri Hijau.
“Kami percaya, semua langkah ini akan berkontribusi pada perekonomian Indonesia, termasuk memberikan manfaat bagi masyarakat Aceh,” kata Erick.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Bakir Pasaman, mengungkapkan pihaknya siap mendukung program Menteri BUMN dalam ketahanan pangan nasional.
“Selain pabrik NPK PIM ini, kami juga akan mendirikan Pabrik Urea Pusri 3B di Palembang dan pengembangan industri pupuk di Papua,” ungkap Bakir.
Leave a reply
