
Bumi Resources Jaga Produksi Batu Bara Mendekati Normal di Tengah Pandemi

Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava/Iconomics
Perusahaan tambang batu bara, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memastikan untuk menjaga produksi mendekati normal dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan semua pekerja di tengah pandemi Covid-19.
Pada kuartal pertama 2021 produksi Perseroan menurun sebesar 7% menjadi 19,3 juta ton, dari 20,8 juta ton pada periode yang sama di tahun 2020, namun harga jual rata-rata meningkat 8% dari US$49 per ton menjadi US$53,1 per ton.
“Peningkatan ini sejalan dengan pemulihan harga batu bara global dan tren bullish saat ini yang dipicu oleh ketidakseimbangan pasokan dan telah membawa harga batubara ke level tertinggi dalam 10 tahun,” ujar Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI dalam keterangan tertulis yang diterima The Iconomics, Kamis (1/7).
BUMI juga telah melakukan pembayaran sebesar US$ 341,7 juta atas utang pokok dan bunga Tranche A telah dibayarkan hingga saat ini.
“Dengan membaiknya sektor batu bara, dan tren kenaikan harga batu bara yang masih berlanjut pada kuartal kedua 2021, Perseroan berharap dapat meningkatkan kinerjanya secara signifikan di tahun 2021, meskipun pandemi Covid-19 di Indonesia masih mempengaruhi pemulihan ekonomi,” ujar Dileep.
Secara konsolidasian, Pendapatan BUMI pada kuartal pertama 2021 mencapai US$1,04 miliar, turun sekitar 3% dari US$1,08 miliar pada periode yang sama tahun lalu atau year on year (YoY). Beban pokok pendapatan menurun sekitar 12% menjadi US$838,4 juta. Dus, Laba Bruto tercatat sebesar D 201,2 juta, naik 57% YoY.Beban usaha tercatat sebesar US$55,6 juta, sehingga Laba Usaha menjadi US$145,5 juta naik 101% YoY.
Laba Sebelum Pajak meningkat sekitar 7 kali lipat menjadi US$85,9 juta dari sebelumnya pada kuartal pertama 2020 lalu sebesar US$10,9 juta. Total Laba Bersih sebesar US$25,1 juta, dari sebelumnya pada tahun lalu mengalami rugi bersih sebesar US$17,2 juta pada kuartal pertama 2020.
“Laba (Rugi) Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada BUMI meskipun masih negatif karena faktor non-batu bara, menunjukkan pergerakan positif sebesar $23,4 juta dibandingkan dengan kuartal pertama 2020,” ujar Dileep.
Leave a reply
