Bukalapak Lewat BIB Optimistis Iklim Investasi Meningkat Tahun Ini

0
995

Bukalapak, melalui Buka Investasi Bersama (BIB), mengajak masyarakat untuk menerapkan strategi dan langkah yang tepat dalam berinvestasi. Terutama pada 2021 yang diprediksi akan menjadi tren penguatan tingkat ekonomi yang didorong dari berbagai faktor.

CEO PT Buka Investasi Bersama Teddy Oetomo mengatakan, walau ketidakpastian akibat pandemi masih melingkupi pasar modal, namun beberapa indikator pasar menunjukkan potensi penguatan di antaranya perbaikan produk domestik bruto (PDB), penurunan suku bunga, dan penerapan vaksinasi Covid-19. Selanjutnya, kenaikan penetrasi digital dan pertumbuhan masyarakat kelas menengah di Indonesia menunjukkan sinyal positif dan peluang.

“Khususnya bagi pelaku industri keuangan. Hal tersebut yang menjadi basis kami memiliki optimisme terhadap iklim investasi tahun ini,” kata Teddy dalam keterangan resminya, Selasa (23/3) .

Teddy mengatakan, pelaku industri teknologi finansial, terutama di bidang investasi diharapkan dapat memanfaatkan situasi ini. BIB melihat ini sebagai sebuah peluang untuk terus berkembang dan berinovasi dalam memberikan solusi finansial secara dalam jaringan (daring), khususnya dalam memberikan akses kepada segmen yang kurang terlayani perbankan melalui layanan keuangan yang ditawarkan.

Baca Juga :   BMoney Luncurkan Fitur Saham dan Program Khusus untuk Segmen Pengguna Premium

Sementara itu Director of Business Development Buka Investasi Bersama Angganata Sebastian mengatakan, pertumbuhan perusahaan teknologi finansial terutama di bidang investasi di mana 99% merupakan investor individu atau investor retail. Ini mencerminkan peluang besar yang dapat diraih oleh teknologi finansial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berinvestasi.

Selain reksa dana dan emas, kata Angganata, pasar saham dan aset kripto diperkirakan akan semakin menarik di tahun ini. Jumlah investor saham sudah bertambah 20%, pasar kripto juga sudah mencapai 0,8% populasi di Indonesia atau mencapai 2 juta orang dan diproyeksikan pada 2025 mencapai mencapai 28 juta orang atau 10% dari populasi Indonesia.

“Belum lagi dukungan dari pemerintah Indonesia terhadap pertumbuhan teknologi finansial di sini. Begitulah besarnya peluang untuk teknologi finansial di Indonesia untuk memfasilitasi para investor,” ujar Angganata.

Leave a reply

Iconomics