
Bukalapak: Engagement Karyawan Berdampak Positif Pada Profitabilitas

2nd Strategic Internal Communications Conference 2020 yang digelar Perhumas pada Kamis (27/02/2020) di Jakarta/The Iconomics
Bukalapak membeberkan kunci keberhasilannya. Bukalapak optimistis dan percaya, karyawan sebagai kunci keberhasilan perusahaan.
VP Head and Resource Bukalapak Bagus Harimawan mengatakan tantangan untuk mencapai keberhasilan tersebut bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, untuk mencapai dan mempererat ikatan antara karyawan dan atasan dengan cara merangkul layaknya saudara sendiri.
“Jadi kita punya program yang namanya IBUSUSI (Internal Bukalapak Source and Services) yang bertujuan untuk meningkatkan engagement antara atasan dengan karyawan,” ujar Bagus dalam 2ndStrategic Internal Communications Conference 2020 yang digelar Perhumas pada Kamis (27/02/2020) di Jakarta.
Teknologi juga memiliki peran penting untuk membangun interaksi dengan karyawan. Termasuk karyawan yang berada di luar kantor pusat Bukalapak, Jakarta. Tidak ada lagi alasan terhambat bertatap muka karena teknologi sudah memberikan solusi. Dengan teknologi komunikasi saat ini sudah tidak ada lagi hambatan wilayah alias borderless.
“Employee kami juga banyak yang dari luar (daerah) sehingga banyak terbantu sekali dengan teknologi seperti video conference aplikasi pendukung lainnya,” tuturnya
Bagus mengatakan berkat sistem tatap muka tersebut, banyak karyawan yang suka karena tidak ada jarak dan batasan lagi bagi atasan dan bawahan. Lewat teknologi karyawan dapat menyalurkan kritik, aspirasi serta pendapatnya lebih cepat.
Hubungan antara engagement karyawan terhadap profit perusahaan menunjukkan korelasi positif. Bagus menegaskan adanya engagement yang dibangun sedemikian rupa, pastinya perusahaan akan mencapai nilai profit yang cukup. Bahkan ia yakin dalam waktu dekat akan mencapai profitability.
“Alhamdulillah kami punya business trackyang cukup baik. Sehingga kami juga makin yakin, dalam waktu dekat kita sudah mencapai profitability. Yang kami lakukan bukan hanya dari tingginya engagement (kepada karyawan), tapi juga hasil bisnis startupnya juga relevan,” tutup Bagus.
Leave a reply
