Bukalapak Bukukan Pertumbuhan Pendapatan Senilai Rp 898 M di Kuartal/III 2022

0
289
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar Rp 898 miliar pada Kuartal III/2022. Angka ini meningkat 86% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Presiden Bukalapak Teddy Oetomo mengatakan, dari sisi pendapatan bulanan atau pada September 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 92% menjadi Rp 2,5 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan dari sisi pendapatan mitra, kata Teddy, pada Kuartal III/2022 juga meningkat sebesar 131% menjadi Rp 477 miliar. Dan, pendapatan mitra pada September 2022 tumbuh sebesar 191% jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya menjadi Rp 1,4 triliun.

“Kontribusi mitra Bukalapak terhadap pendapatan Perseroan menunjukkan peningkatan dari 43% menjadi 53% pada Kuartal III/2022,” kata Teddy dalam keterangan resminya secara virtual, Jumat (4/11).

Teddy mengatakan, pertumbuhan positif juga terjadi pada total processing value (TPV) naik sebesar 32% menjadi Rp 41,3 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sebanyak, 74% TPV Perseroan berasal dari luar daerah tier 1 di Indonesia di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko retail tradisional terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat.

Di samping itu, kata Teddy, mitra Bukalapak juga menghasilkan pertumbuhan di mana TPV mitra pada Kuartal III/2022 naik sebesar 23% menjadi Rp 19,7 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, serta tumbuh sebesar 37% per September 2022 menjadi Rp 54,7 triliun dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Baca Juga :   Bukalapak Beri Jalur Khusus untuk Tenaga Medis dan Relawan

“Pertumbuhan mitra ini didukung berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan Bukalapak kepada para mitra. Pada akhir bulan September 2022, jumlah mitra telah terdaftar mencapai 15,2 juta, meningkat dari 11,8 juta pada akhir Desember 2021,” ujarnya.

Dari sisi laba bersih, kata Teddy, Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 3,6 triliun pada September 2022 atau meningkat 421% dari rugi bersih sebesar Rp 1,1 triliun pada September 2022. Masih bulan yang sama, rasio beban umum dan administrasi, dalam hal ini tidak termasuk kompensasi berbasis saham terhadap TPV juga mengalami kinerja positif menjadi 1,0% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu yang mencapai 1,2%.

Teddy menuturkan, margin kontribusi Bukalapak yang dihitung sebagai laba kotor dikurangi beban penjualan dan pemasaran terhadap TPV, menunjukkan peningkatan dari minus 0,1% pada Kuartal III/2021, kini menjadi 0,1% pada periode yang sama di tahun ini.

Pada kuartal III tahun ini, kata Teddy, Perseroan fokus untuk menghasilkan pendapatan dengan biaya yang lebih rendah, hal itu sekaligus tercatat sebagai margin kontribusi positif yang untuk pertama kalinya diraih Bukalapak. Selain itu, pada kuartal III ini, Bukalapak juga berupaya untuk menekan biaya dan insentif, serta mendorong tumbuhnya pendapatan Perseroan.

Baca Juga :   Jasa Marga Prediksi Puncak Arus Balik Liburan dan Lebaran 2022 Terjadi di 8 Mei Nanti

Manajemen Perseroan berhasil membukukan margin kontribusi positif pada pertama kalinya di kuartal ini. Margin kontribusi marketplace Bukalapak terhadap TPV marketplace meningkat dari 0,2% di Kuartal III/2021 menjadi 0,5% di Kuartal III/2022, sementara margin kontribusi mitra terhadap TPV mitra membaik dari -0,4% di Kuartal III/2021 menjadi -0,3% di Kuartal III/2022.

Soal ini, kata Teddy, Bukalapak telah menunjukkan performa yang sangat penting dalam membantu mencapai profitabilitas di masa depan, dan juga membuktikan bahwa bisnis tidak hanya bergantung pada pengeluaran, promosi, dan subsidi untuk menghasilkan pertumbuhan.

“Saat ini, dengan operasional bisnis yang kuat. Bukalapak akan fokus pada pertumbuhan pendapatan, seraya terus berusaha untuk mencatat margin kontribusi yang positif,” ujar Teddy.

Di sisi lain, kata Teddy, Bukalapak telah membukukan adjusted earning before interest, taxes, depreciation, and amortization (adjusted Ebitda) sebesar -Rp 327 miliar pada Kuartal III/2022, di mana rasio adjusted Ebitda terhadap TPV menunjukkan peningkatan dari -1,1% di Kuartal II/2021 menjadi -0,8% di Kuartal III/2022.

Baca Juga :   OVO Alami Kenaikan Mitra UMKM Sebesar 95% di 2020

Selanjutnya, kata Teddy, Bukalapak membukukan laba operasional sebesar Rp 3,5 triliun pada September 2022, atau mengalami peningkatan sebesar 391% dari rugi operasional sebesar Rp 1.216 miliar pada September 2021, terutama disebabkan laba nilai investasi market-to-market dari PT Allo Bank Tbk. Karena itu, Perseroan juga mencatat laba bersih sebesar Rp 3,6 triliun pada September 2022, atau meningkat sebesar 421% dari rugi bersih sebesar Rp 1,1 triliun pada September 2021.

“Dengan peningkatan efisiensi yang diiringi pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas Perseroan, termasuk dengan investasi lancar seperti obligasi pemerintah dan reksadana sebesar Rp 20,2 triliun pada akhir bulan September 2022, yang jumlahnya lebih dari 15 kali adjusted Ebitda pada Kuartal III/2022 yang dibikin setahun,” katanya.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics