
BPS: Inflasi Juni 2023 Sebesar 3,52%, Penyumbang Terbesar Inflasi Juni dari Transportasi

Tangkapan layar, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam Rilis BPS via daring pada Senin (03/07/2023)
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada bulan Juni 2023 ini sebesar 3,52% secara year on year lebih rendah dibandingkan Juni 2022 sebesar 4,35%. Terjadi peningkatan indeks harga konsumen dari 111,09 pada Juni 2022 menjadi 115,00 pada Juni 2023.
Adapun yang menjadi penyumbang utama terbesar inflasi tahunan Juni 2023 adalah transportasi sebesar 10,18% dan memberikan andil sebesar 1,23%, makanan minuman dan tembakau sebesar 2,85% memberikan andil sebesar 0,76%, dan perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,49% memberikan andil sebesar 0,48%.
“Berdasarkan komoditasnya maka penyumbang terbesar untuk inflasi tahunan bulan Juni 2023 ini diantaranya adalah bensin dengan andil sebesar 0,84%, kemudian beras dengan andil sebesar 0,38%, kemudian rokok kretek filter dengan andil sebesar 0,22%, kontrak rumah dengan andil sebesar 0,13%, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil sebesar 0,12%,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam Rilis BPS via daring pada Senin (03/07/2023).
Jika dirinci persebaran wilayah inflasi tahunan maka dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), 46 kota diantaranya mengalami inflasi tahunan lebih tinggi dari inflasi nasionalnya. Yang tertinggi mengalami inflasi ada di Sumatera yaitu di kota Sibolga sebesar 3,88%, Pulau Jawa yaitu di Surabaya sebesar 4,91%, Pulau Bali dan Kepulauan Nusra di kota Waingapu 4,69%, Pulau Kalimantan di Kotabaru 5,04%. Pulau Sulawesi di kota Kendari sebesar 5,81, Kepulauan Maluku Papua di kota Ambon sebesar 6,10%.
“Secara nasional pada Juni 2023 ini inflasi tahunan tertinggi terjadi di kota Ambon dengan inflasi sebesar 6,10% sementara kota dengan tingkat inflasi tahunan terendah adalah kota Gunungsitoli yaitu dengan inflasi sebesar 1,01%,” jelas Pudji.
Secara bulanan inflasi pada Juni 2023 sebesar 0,14% atau lebih tinggi dari bulan Mei 2023 yang sebesar 0,09% namun lebih rendah secara year on year dari 0,61% pada Juni 2022.
Penyumbang inflasi month to month terbesar pada Juni adalah kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar 0,39% dengan andil inflasi sebesar 0,10 atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 114,84 pada Mei 2023 menjadi 115,00 pada Juni 2023.
“Komoditas penyumbang inflasi secara month to month terbesar diantaranya adalah daging ayam ras dengan andil sebesar 0,06%, tarif angkutan udara dengan andil sebesar 0,04%, telur ayam ras dengan adil sebesar 0,02% dan kontrak rumah, bawang putih, rokok kretek filtter, serta ketimun yang masing-masing memberikan andil sebesar 0,01%m kelompok pengeluaran transportasi mengalami deflasi, komoditas yang mengalami deflasi ini adalah bensin dan solar,” ungkapnya.
Secara persebaran wilayah IHK pada inflasi bulanan dari 90 kota, terdapat 78 kota yang mengalami inflasi, 48 diantaranya mengalami inflasi di atas inflasi nasional, dan 30 kota lainnya di bawah inflasi nasional. Sedangkan 12 kota lainnya mengalami deflasi.
Wilayah atau kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah di Pulau Maluku Papua di kota Jayapura sebesar 1,36%, Pulau Bali Nusra di kota Waingapu sebesar 1,05%, Pulau Sulawesi di kota Luwuk sebesar 0,72%, Pulau Sumater di kota Sibolga sebesar 0,62%, Pulau Kalimantan di kota Tarakan sebesar 0,46%, dan Pulau Jawa di kota Bekasi 0,22%.
Adapun untuk wilayah dengan deflasi terdalam di Pulau Jawa di Kota Sumenep sebesar 0,42%, Pulau Kalimantan di kota Tarakan sebesar 0,46%, Pulau Bali Nusra di kota Ternate 0,35%, Pulau Sulawesi kota Palopo 0,23%, dan pulau Sumatera di kota Padang dan Tanjung Pandan sebesar 0,03%.
Leave a reply
