
BPS: Impor Kita Naik Maret Ini, Tiongkok Mulai Pulih

Kepala BPS Suhariyanto (The Iconomics)
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut nilai impor dari Tiongkok meningkat pada Maret 2020 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Nilainya mencapai US$ 2,98 miliar atau berkontribusi sebesar 26,34% dari total impor pada Maret ini.
Jumlah ini sebut BPS dua kali lipat dari nilai impor dari Jepang yang mencapai US$ 1,21 miliar. Dan ini berkontribusi 10,63% dari total impor pada Maret. Kenaikan impor dari Tiongkok ini disebut sebagai indikasi perekonomian Tiongkok sudah relatif pulih yang sempat terdampak wabah virus corona.
Menurut Kepala BPS Suhariyanto, kendati demikian belum semua perusahaan di Tiongkok beroperasi secara maksimal. “Impor nonmigas pada Maret 2020 ini berasal dari Tiongkok. Recovery Tiongkok cepat, jadi impor Tiongkok Maret 2020 meningkat US$ 1 miliar,” kata Suhariyanto saat telekonferensi pers di Jakarta, Rabu (15/4).
Suhariyanto memaparkan, berdasarkan jenis barang, komoditas utama yang diimpor dari Tiongkok adalah kimia organik, plastik dan barang dari plastik, serta mesin dan perlengkapan listrik seperti portable receiver, laptop dan sub-notebook. Lalu ada juga buah pir.
Untuk triwulan I 2020, total impor Indonesia dari Tiongkok mencapai US$ 8,9 miliar atau turun 14,51% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 10,41 miliar. Kecenderungan penurunan ini juga tercermin di neraca perdagangan Indonesia dengan Tiongkok pada periode yang sama.
Defisit neraca dagang Indonesia dengan Tiongkok pada periode yang disebutkan itu turun dari US$ 5,18 miliar menjadi US$ 2,9 miliar atau turun sekitar 44% secara tahunan (yoy).
Leave a reply
