
BPS: Ekspor Indonesia Naik 3,16% di Bulan Maret 2025

Tangkapan layar Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti/Iconomics
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan ekspor non-minyak dan gas bumi (migas) Indonesia mencapai US$21,80 miliar atau naik 4,71% dibanding Februari 2025. Demikian juga ekspor migas naik 28,81%, yaitu dari US$1.127,9 juta menjadi US$1.452,9 juta.
Dari 10 komoditas nilai ekspor non-migas terbesar pada Maret 2025, Amalia mengatakan komoditas yang mengalami peningkatan terbesar adalah bijih logam, terak, dan abu sebesar US$573,6 juta. Sedangkan yang menurun yakni mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya sebesar US$ 147,1 juta.
“Menurut sektor, ekspor non-migas hasil industri pengolahan Januari-Maret 2025 naik 16,75% dibanding periode yang sama tahun 2024, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 43,09%, sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 29,50%,” kata Amalia dalam konferensi pers daring pada Senin (21/04/2025).
Amalia melanjutkan ekspor non-migas terbesar ke wilayah Tiongkok senilai US$5,20 miliar, Amerika US$2,64 miliar, India US$1,41 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 42,37%. Sementara ekspor ke Asean dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$ 4,16 miliar dan US$ 1,73 miliar.
Untuk perkembangan impor, Amalia mengatakan nilai impor Indonesia mencapai US$ 18,92 miliar, naik 0,38% dibandingkan Februari 2025, dan naik 5,34% dari Maret tahun 2024.
Secara rinci, Amalia menjelaskan impor migas Maret 2025 senilai US$3,13 miliar atau naik 9,07% dibandingkan Februari 2025. Jika dibandingkan dengan Maret 2024, nilainya turun 5,98%. Masih pada periode yang sama, impor non-migas Maret 2025 sebesar US$15,79 miliar, turun 1,18% dibandingkan Februari 2025. Tapi, kata Amalia, impor non-migas Maret 2025 mengalami kenaikan 7,91% secara tahunan (yoy).
Amalia menambahkan pihaknya mencatat bahwa golongan mesin/peralatan mekanis dan bagiannya mengalami peningkatan tertinggi sebesar US$0,21 miliar atau melonjak 8,66% dari Februari 2025. Sementara itu, golongan bahan bakar mineral mengalami penurunan terbesar senilai US$0,14 miliar.
“3 negara pemasok barang impor non-migas terbesar selama Maret 2025 adalah Tiongkok US$6,31 miliar (39,96%), Jepang US$1,22 miliar (7,75%), dan Thailand US$0,71 miliar (4,50%). Impor non-migas dari Asean US$2,55 miliar (16,15%) dan Uni Eropa US$0,92 miliar (5,82%),” tambahnya.
Leave a reply
