
BPJS Ketenagakerjaan: Baru 15% UMKM yang Jadi Peserta Jamsostek

Tangkapan layar YouTube, Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainuddin/Iconomics
BPJS Ketenagakerjaan akan hadir terhadap masyarakat yang mengalami risiko pada saat mereka bekerja. Juga hadir ketika si pekerja meninggal dunia sehingga untuk mencegah ahli warisnya jatuh ke dalam kemiskinan.
Sementara untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang terdampak pandemi Covid-19, menurut Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainuddin, pihaknya memiliki program baru yakni jaminan kehilangan pekerjaan. Juga untuk hari tua ada produk tabungan hari tua dan saat pensiun punya jaminan pensiun.
“Kita tidak pernah bisa membayangkan teman-teman UMKM dan teman-teman buruh punya pensiun sebagaimana yang dimiliki ANS. Juga sama dengan perusahaan-perusahaan menengah-besar. Negara hadir untuk yang seperti itu,” kata Zainuddin dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (5/8).
Zainuddin mengatakan, berdasarkan jumlah angkatan kerja yang mencapai 128 juta itu baru sekitar 48,6 juta yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. Jangkauannya baru sekitar 52%. Sementara UMKM dari jumlahnya yang mencapai 64 juta unit usaha itu, yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan 18,37 juta dan yang aktif baru sekitar 10 juta.
Berdasarkan jumlah itu, kata Zainuddin, baru 15% yang terlindungi sementara sisanya sekitar 85% belum terlindungi BPJS Ketenagakerjaan. Dengan kata lain, ketika terjadi risiko, maka itu akan menjadi beban negara juga pada akhirnya.
Lantas apa sebenarnya masalah yang dihadapi UMKM? Menurut Zainuddin, pertama, kesadaran yang rendah. UMKM masih bergelut dengan masalah permodalan dan pemasaran sehingga perlindungan kadang-kadang belum menjadi fokus UMKM.
Masalah kedua, kata Zainuddin, soal keberlanjutan usaha UMKM. Ketika masuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, pembayaran UMKM sering kali on atau off bahkan berhenti karena usahanya tidak lagi beroperasional. Itu yang terjadi di masa pandemi Covid-19 ini.
“Masalah lainnya yang dihadapi UMKM adalah digitalisasi dan pandemi Covid-19. Teman-teman UMKM itu untuk saat ini kalau (operasional) berhenti ya berhenti. Di sinilah tantangan kita (BPJS Ketenagkerjaan) hadir di UMKM dan komunitas usaha warung,” kata Zainuddin.
Leave a reply
