
Blibli Cetak Pendapatan Neto Konsolidasi Rp 16,7 Sepanjang 2024

CEO & Co-Founder Blibli Kusumo Martanto/Iconomics
PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli mencatat pendapatan neto konsolidasi sebesar Rp 16,7 triliun sepanjang 2024. Angka itu naik 14% secara tahunan (yoy) dibanding 2023 yang mencapai Rp 14,7 triliun.
CEO dan Co-Founder Blibli Kusumo Martanto menjelaskan, Blibli turut membukukan nilai pemrosesan total (TPV) sebesar Rp 77,4 triliun, atau naik 7% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 72,1 triliun.
Kemudian, kata Kusumo, dari sisi laba bruto sebelum diskon (GPBD), pihaknya membukukan sebesar Rp 5,3 triliun selama 2024. Jumlahnya meningkat 45% dari GPBD 2023 yang sebesar Rp 3,6 triliun.
Meski menghadapi berbagai tantangan dan ketidakpastian ekonomi, kata Kusumo, Blibli tetap fokus pada strategi yang dipahami perusahaan. Salah satu inisiatif yang dilakukan yakni investasi strategis dalam menerapkan kecerdasan buatan atau (AI), dan pembelajaran mesin (machine learning).
“Langkah yang bijaksana ini telah meningkatkan kinerja produk dan operasional secara signifikan dengan meningkatkan interaksi pembeli-penjual, menyempurnakan penargetan pelanggan, mencapai efisiensi biaya, dan menyederhanakan penemuan produk,” kata Kusumo dalam keterangan resminya pada Kamis (27/3).
Inisiatif lainnya, kata Kusumo, dengan melakukan integrasi Dekoruma ke dalam ekosistem perusahaan. Dengan melakukan strategi itu, Blibli mendapat keuntungan dari adanya peningkatan permintaan terhadap pasar home and living di Indonesia.
“Ekosistem Blibli Tiket diposisikan secara strategis untuk menavigasi dan memanfaatkan fluktuasi pasar. Penekanan kami pada efisiensi operasional dan inovasi teknologi yang cermat, didukung oleh tujuan yang jelas dan peta jalan strategis yang koheren, memperkuat optimisme kami. Kami tetap berkomitmen untuk terus unggul dalam lingkungan yang sangat kompetitif,” ujar Kusumo.
Leave a reply
