
Bisnis Waralaba Diharapkan Dorong Konsumsi Masyarakat

Ilustrasi
Konsumsi masyarakat dinilai menjadi penting mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian ekonomi global. Karena itu, bisnis waralaba diharapkan bisa mendorong konsumsi masyarakat itu.
Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar-Lembaga Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih mengatakan, konsumsi menjadi sasaran baru karena ekspor yang menjadi andalan Indonesia masih rendah. Keberadaan waralaba karena itu menjadi variabel lain yang bisa diandalkan.
“Waralaba ini diharapkan bisa mendorong konsumsi,” kata Karyanto di Jakarta, Jumat (13/9). Dikatakan Karyanto, pihaknya meyakini pertumbuhan bisnis waralaba bisa mencapai 8% hingga 10%. Apalagi kondisi politik yang relatif stabil akan mendukung itu.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) Levita G. Supit mengatakan, pertumbuhan bisnis waralaba cenderung meningkat bersamaan dengan naiknya permintaan dan respons masyarakat terhadap bisnis ini. Perkembangan ini membawa dampak baik bagi kebutuhan tenaga kerja dan perekonomian Indonesia serta meningkatkan pemakaian bahan baku lokal.
Sedangkan, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Perdagangan Benny Soetrisno menyebutkan, waralaba menjadi solusi bagi pengusaha pemula untuk memulai bisnis dengan aman. Tumbuhnya pengusaha baru juga diyakini dapat memberikan dampak baik bagi iklim usaha yang positif.
Kadin Indonesia bersama dengan Wali dan Reed Panorama Exhibitions menggelar 3 pameran bisnis tahunan yakni Franchise & License Expo Indonesia (FLEI), Retail & Solution Expo Indonesia (RSEI) dan Café & Brasserie Expo Indonesia (CBI) pada 13 hingga 15 September 2019. Kegiatan itu digelar guna mendukung program pemerintah dan mendorong munculnya para pengusaha baru.
Pameran bisnis ini akan diikuti oleh 20 negara antara lain Indonesia, Singapura, Malaysia, Taiwan, Thailand, Vietnam, Italia, India, AS, Swiss dan juga pavilion negara seperti Singapura, Malaysia dan Tiongkok. Pameran tersebut menawarkan lebih dari 350 merek waralaba, pendukung usaha ritel dan kafe.
Leave a reply
