BI: Pertumbuhan Kredit Berjalan Lambat, DPK Kencang

0
96
Reporter: Petrus Dabu

Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa secara keseluruhan stabilitas sistem keuangan di Indonesia masih terjaga sepanjang semester pertama 2020 lalu, meskipun harus tetap diwaspadai perkembangan Covid-19 ke depan.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan yang menjadi masalah saat ini adalah dari sisi intermediasi. “Di satu sisi menunjukkan bahwa dana pihak ketiga (DPK) itu tumbuh tinggi bahkan sampai dengan Agustus tumbuh 11,64%. Tetapi dari sisi kreditnya, itu memang masih berjalan lambat bahkan di bulan Agustus 1,04%,” ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (28/9).

Perry mengatakan DPK memang tumbuh pesat dari 7,95% pada Juli lalu dan menjadi 11,64% pada Agustus lalu. Hal ini terjadi karena masyarkat dalam situasi ekonomi saat ini cenderung lebih memilih menabung untuk berjaga-jaga, karena konsumsi belum begitu kuat.

Sedangkan untuk kredit sendiri, dari sisi penawaran Bank Indonesia sudah membuat kebijakan menurunkan suku bunga acuan sebesar 100 bps atau 1% sepanjang 2020 ini atau sudah 200 basis poin sejak Juli 2019 atau sebesar 2%. Suku bunga pasar uang itu juga sudah turun bahkan melebhi penurunan suku bunga acuan yaitu sebesar 2,5% sejak Juli 2019 hingga saa ini. Suku bunga deposito juga sudah turun sebesar 1,3%.

Baca Juga :   Bank Indonesia Keluarkan Jurus Baru Menahan Devisa Hasil Ekspor

Tetapi memang suku bunga kredit sendiri penurunanya belum besar yaitu hanya 0,8% atau 83 basis poin. Menurutnya, penurunan suku bunga kredit yang lebih kecil ini terjadi karena adanya kebutuhan perbankan untuk melakukan pencadangan, apalagi kredit bermasalah juga memang terus meningkat hingga menjadi 3,22% secara gross pada akhir Juni.

Tetapi, Perry mengatakan masalah utama lambannya pertumbuhan kredit bukan dari sisi penawaran. Tetapi dari sisi permintaan kredit yang tumbuh lambat. Ini terjadi karena kegiatan ekonomi belum tumbuh akibat pandemi Covid-19.

“Ke depan tentu saja, dengan stimulus moneter, stimulus fiskal, dan juga restrukturisasi kredit, juga perbaikan-perbaikan di ekonomi diharapkan permintaan kredit akan naik,” ujar Perry.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics