Berusia Tiga Tahun, Apa Saja Pencapaian Indonesia Financial Group (IFG)?

0
828

Indonesia Financial Group (IFG) memasuki usia ke-3 tahun pada 2023 ini. Resmi dibentuk pada 2020, holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi ini telah menunjukkan pertumbuhan kinerja yang positif selama 3 tahun terakhir.

“Tahun ini adalah tahun ke 3 berdirinya holding, dan IFG mengusung tagline ‘Reform, Redefine, and Reassure’. Tagline adalah refleksi peran IFG dan anak usaha sebagai changemaker (pembawa perubahan) dalam mendorong transformasi di sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) khususnya asuransi, penjaminan dan investasi,” ujar Sekretaris Perusahaan IFG, Oktarina Dwidya Sistha pada acara Buka Puasa IFG dan Anak-Anak Usahanya bersama media, Kamis (13/4).

Saat dibentuk pada tahun 2020 lalu, holding yang terdiri atas 10 perusahaan milik negara ini langsung dihadapkan oleh situasi industri yang penuh tantangan, utamanya terkait sentimen publik terhadap sektor asuransi.

Kondisi tersebut mendorong IFG dan anak usahanya untuk fokus menjalankan transformasi menjadi lebih baik, inovatif, dan progresif serta berlandaskan tata kelola yang kuat sebagai upaya menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap industri.

Pembentukan IFG dapat mendorong peningkatan performa dan bargaining power bagi 10 anggota holding selama 3 tahun berjalan, baik itu dari segi transformasi bisnis, penguatan tata kelola, efesiensi opersional, maupun dalam mencapai target dalam project yang merupakan penugasan dari pemerintah.

Baca Juga :   Kupas Tuntas Industri Asuransi dan Dana Pensiun, IFG Progress Gelar Seminar Internasional

Berikut adalah beberapa pencapaian kunci IFG sepanjang tahun 2020-2022:

● Dengan semangat kolaborasi bersama Pemerintah dan ekosistem BUMN, IFG mampu meningkatkan value creation secara konsolidasi, dengan peningkatan laba bersih IFG, dari Rp 2,2 triliun di tahun 2019 menjadi Rp 4,0 triliun (unaudited) di tahun 2022, dengan total aset konsolidasi sebesar Rp 137,6 triliun (unaudited) di tahun 2022.
● Peningkatan kecepatan waktu proses pencairan santunan kecelakaan lalu lintas oleh PT Jasa Raharja yang kini dapat diselesaikan dalam waktu 1 hari 4 jam, dari target maksimal 3 hari.
● Realisasi volume Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) sebesar Rp 760,7 triliun; dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 25,4 triliun (Realisasi Penjaminan Kredit KUR dari tahun 2007 sampai dengan 2022 & PEN dari tahun 2020 sampai dengan 2022).
● Realisasi volume Penjaminan KUR PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) sebesar Rp 773 triliun; dan PEN sebesar Rp 33,4 triliun (Realisasi Penjaminan Kredit KUR dari tahun 2007 s.d 2022 sedangkan PEN dari tahun 2020 s.d 2022).
● Sampai dengan Januari 2023, jumlah polis yang telah dimigrasi dari Jiwasraya ke IFG Life mencapai 157.312 polis. Sementara itu, IFG Life juga sudah membayarkan klaim senilai Rp 5,9 triliun kepada Pemegang Polis yang sudah beralih ke IFG Life sejak Desember 2021.
Turnaround rasio risk based capital (RBC) Jasindo di kondisi positif, mencapai 149,57% (per Desember 2022, audited) di atas ketentuan minimal OJK, dimana pada tahun 2021 RBC sempat menyentuh level -84,85%.
● Bahana TCW Investment Management sebagai Manajer Investasi terbesar ke-2 dengan Asset Under Management (AUM) mencapai Rp 39,21 triliun per Desember 2022 (tidak termasuk produk RDPT/Reksa Dana Penyertaan Terbatas & produk KPD/Kontrak Pengelolaan Dana)

Baca Juga :   Masih Banyak Pekerjaan Rumah di Sektor Asuransi dan Dana Pensiun  yang Perlu Diselesaikan

“Dengan beberapa capaian tersebut, IFG dan anak usaha akan terus menjaga pertumbuhan positif dengan berbagai inovasi bisnis, efesiensi operasional, penerapan tata kelola yang kuat, manajemen risiko yang komprehensif serta risk culture yang kuat untuk mendorong terciptanya kinerja yang sehat dan sustainable bagi IFG dan anak usaha,” ujar Sistha.

Kedepan, langkah strategis telah dipersiapkan dan dijalankan oleh IFG untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan, misalnya dengan melakukan (1) peningkatan operational & service excellence, (2) peningkatan kapabilitas bisnis di luar penugasan Pemerintah, (3) penguatan SDM berbasis core value AKHLAK, (4) penguatan fokus bisnis secara struktural, (5) penguatan tata kelola holding dan anak perusahaan, serta (6) pengembangan dan kapabilitas digital.

“Dalam peringatan 3 tahun holding, kami harap melalui langkah-langkah strategis yang telah dipersiapkan dan diimplementasikan, kedepannya IFG dan anak-anak usahanya dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan industri keuangan nonperbankan di Indonesia ” tutup Sistha.

 

Leave a reply

Iconomics