
Berusia 2 Tahun, ID Food Dibentuk untuk Jaga Ketahanan Pangan

Tangkapan layar, Direktur Utama ID Food, Frans Marganda
Holding BUMN pangan ID Food di bawah PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI kini telah berusia 2 tahun. Perusahaan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 118 Tahun 2021 itu bertujuan menjaga ketahanan pangan dari sisi ketersediaan, mutu, keterjangkauan harga, dan kesinambungan.
Direktur Utama (Dirut) ID Food Frans Marganda Tambunan mengatakan, perusahaan ini terbentuk setelah adanya penyertaan modal negara (PMN) ke dalam modal saham PT RNI. Tujuan lain ID Food untuk mewujudkan inklusifitas dan kesejahteraan petani, peternak, nelayan, dan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Dari aspek komersial, kata Frans, ID Food dipersiapkan menjadi perusahaan pangan nasional yang berdaya saing global.
“Setelah 2 tahun terbentuk, kami secara bertahap terus berbenah untuk mewujudkan satu per satu target dan tujuan dari pembentukan holding pangan sebagaimana yang diamanatkan pemerintah,” kata Frans dalam keterangannya di Jakarta, Senin (8/1).
Dari aspek nilai ekonomi dan sosial, kata Frans, ID Food telah menjalankan sejumlah penugasan dari pemerintah. Penugasan tersebut meliputi penyaluran 1,4 juta bantuan pangan penanganan stunting berupa telur dan daging ayam bagi keluarga risiko stunting (KRS) di 7 provinsi.
Selanjutnya, kata Frans, ID Food berkontribusi dalam menjaga stabilitas stok gula konsumsi. Upaya itu dilakukan melalui produksi 262 ton gula untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Selain gula, kata Frans, ID Food aktif dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga minyak goreng, dengan total distribusi sebesar 68 juta liter ke seluruh Indonesia.
“Kolaborasi bersama mitra petani, peternak, nelayan, dan UMKM menjadi salah satu prioritas. Selain untuk memenuhi tujuan pembentukan holding pangan, yaitu mewujudkan inklusifitas dan meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, nelayan, dan UMKM, hal ini juga penting untuk menjaga sustainabilitas perseroan,” ujar Frans.
Dari sisi keuangan, lanjut Frans, pihaknya sedang menjalankan program transformasi di bidang earning before interest tax, depreciation, and amortization (EBITDA). Dampaknya, performa perseroan terus mengalami pertumbuhan dengan persentase sebesar 112% kenaikan EBITDA dan 228% kenaikan operating profit.
“Pengelolaan keuangan yang efisien berfokus pada meningkatkan gross margin, dengan mengedepankan pengendalian biaya-biaya, hal ini berdampak pada pertumbuhan net profit margin sebesar 2,3%,” ujarnya.
Frans melanjutkan, pengelolaan teknologi dan sumber daya manusia (SDM) juga menjadi aspek yang dikelola oleh ID Food. Transformasi digital yang dilakukan ID Food, dapat dirasakan dengan terlaksananya 100% integrasi enterprise resource planning (ERP) entitas bisnis ID Food.
“Salah satu yang kita tekankan dalam pengelolaan SDM adalah peningkatan talenta muda. Saat ini, rasio top talent muda dalam nominated talent sebesar 36,88% dan rasio perempuan dalam nominated talent sebesar 19,5%. Ini menunjukkan secara bertahap Id Food terus menyiapkan regenerasi yang baik dan kesetaraan dalam berkarier,” katanya.
Leave a reply
