Berkah Pandemi, Kinerja Itama Ranoraya Tbk Tumbuh Makin Ciamik

0
173

PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) emiten yang bergerak dibidang peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi (HiTech Healthcare Solutions) optimis target pertumbuhan tahun ini sebesar 80%-100% bisa kembali diraih. Optimisme ini didukung oleh hasil performa Perseroan dalam lima bulan pertama tahun ini (5M2021).

Periode 5M2021, perseroan membukukan penjualan sebesar Rp331,0 miliar atau tumbuh 366% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp71,02 miliar. Produk in vitro berupa antigen test masih penyumbang terbesar penjualan Perseroan. Diikuti produk Abbott lainnya seperti Reagen dan Mesin plasma yaitu Terumo. Di semester pertama tahun ini, penjualan didominasi oleh segmen ritel (Non-APBN/APBD), dan ini yang membuat pertumbuhan naik signifikan.

Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk Heru Firdausi Syarif menjelaskan bahwa, sebelumnya pelanggan Perseroan mayoritas adalah institusi pemerintah seperti untuk program imunisasi, pengadaan peralatan medis di rumah sakit-rumah sakit Pemerintah, sehingga membuat perolehan pendapatan secara kuartalan terdistribusi di kuartal III dan IV.

Tahun ini, perseroan mulai memperkuat segmen ritel atau non-Pemerintah untuk semakin memperbesar pangsa pasar produknya, dan diversivikasi segmen pelanggan yang lebih solid.

Baca Juga :   PT Itama Ranoraya Tbk Bagikan Dividen Rp 6 per Lembar

“Tahun sebelumnya, porsi penjualan dari order pemerintah sangat besar dan masuknya di buku kuartal III dan IV. Sejak kuartal IV tahun lalu kami mulai masuk ke pelanggan Non-APBN/APBD baik swasta maupun ritel termasuk membuka kerjasama dengan layanan kesehatan sebagai chenel distribusi produk kami. Ini yang membuat lonjakan perolehan penjualan kami di semester pertama ini. Segmen swasta dan ritel relatif merata secara kuartalan, berbeda dengan segmen Pemerintah yang biasanya mulai terlihat di kuartal III dan puncaknya kuartal IV”, ungkap Heru dalam keterangan pers, Rabu (23/6).

Kenaikan yang cepat untuk segmen ritel juga terjadi karena produk Peseroan seperti Swab Antigen Test yang kini menjadi convenience goods yang dikonsumsi secara reguler. Dan ditambah dengan status produk Swab Antigent Test perseroan dengan merk Panbio sebagai produk rekomendasi WHO karena akurasi hasilnya.

Pada awal pekan lalu, Perseroan telah melakukan kerja sama melalui penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan PT Kimia Farma Diagnostik yang merupakan anak usaha dari PT Kimia Farma Apotek yang memiliki jaringan 422 klinik dan 73 laboratorium untuk penyediaan alat test Swab Antigent Test Panbio. Dengan kerjasama tersebut IRRA menargetkan tambahan penjualan 300.000 unit Panbio per bulannya.

Baca Juga :   Penjualan Swab Antigen Test Melejit, IRRA Pasang Target Optimistis Penjualan 2021

Kategori segmen ritel yang menjadi target perseroan termasuk rumah sakit dan klinik-klinik laboratorium swasta dan jasa layanan kesehatan eHealth Services. Direktur Pemasaran PT Itama Ranoraya Hendry Hermen mengungkapkan tahun ini Perseroan menambah cukup signifikan SDM terutama bagian penjualan untuk masuk ke segmen ritel. Masuknya Perseroan di segmen ritel akan semakin lengkap dengan tambahan produk baru yaitu Avimac yang merupakan imunomodulator untuk peningkat imun tubuh. “Avimac sudah mulai berkontribusi di penjualan kuartal III dan di awal, kami targetkan bisa terjual 150.000 botol, dengan kontribusi terhadap pendapatan mencapai 4%-5% di tahun ini”, ungkap Hendry.

“Kami optimis tahun ini , bisa kembali membukukan pertumbuhan seperti tahun lalu , apalagi jika melihat performa kami di semester I tahun ini yang ditopang segmen ritel. Di semester II , selain dari instansi pemerintah, kami akan terus mengoptimalkan segmen ritel baik melalui penjualan secara langsung maupun melalui kerjasama-kerjasama seperti yang telah kami lakukan dengan PT Kimia Farma Diagnostika. Jadi tahun depan selain pertumbuhan organik, pertumbuhan dari ekspansi inorgaik sudah bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan perseroan, sehingga perseroan bisa menjaga ritme pertumbuhannya tetap tinggi,” ujar Heru.

Baca Juga :   Pendapatan Itama Ranoraya Kuartal I-2022 Naik 18%

Pada tahun 2020 lalu, emiten dengan kode saham IRRA ini berhasil membukukan kenaikan laba bersih ebesar 82,3% (YoY) menjadi Rp60,52 miliar dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2019 yang hanya sebesar Rp33,21 miliar. Kenaikan tersebut bersumber dari kenaikan pendapatan Perseroan di tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp563,89 miliar atau tumbuh 100,1% dari pendapatan tahun 2019 sebesar Rp281,75 miliar.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics