
Bergotong Royong Hadapi 4 Isu Utama soal Pembiayaan Perumahan

Tangkapan layar Youtube, Komisioner BP Tapera Adi/Iconomics Setianto
Badan Pengelola (BP) Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dibentuk sebagai amanat dari UUD 1945 untuk memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat yang terjangkau. Karena itu, Tapera ada untuk menghimpun dan menyediakan dana murah jangka panjang yang berkelanjutan untuk pembiayaan perumahan dalam rangka memenuhi kebutuhan rumah layak dan terjangkau.
“Jadi itu dasar hukum kita ada. Untuk memembantu masyarakat memiliki rumah pertama dan tentunya bekerja sama dengan para pihak yang terkait,” tutur Komisioner BP Tapera Adi Setianto dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (18/3).
Adi mengatakan, keberadaan Tapera terutama untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki rumah pertama. Caranya dengan bergotong-royong berbasis tabungan. Karena itu, meski penghasilan seseorang berada di bawah Rp 4 juta, Tapera bisa membantu orang tersebut memiliki rumah dengan cara menabung.
Berdasarkan Undang Undang tentang Tapera tahun 2016, kata Adi, semua pekerja wajib menjadi peserta termasuk pekerja non-MBR. Dana yang dikumpulkan tersebut akan dikelola dan disalurkan kepada masyarakat MBR dengan suku bunga terjangkau.
“Melalui tabungan gotong-royong tersebut, kita bisa bantu masyarakat MBR punya rumah. Bisa KPR, bisa renovasi atau membangun di tanah yang sebelumnya ada. Ini bukan hanya untuk pekerja dengan upah tetap, soalnya 60% MBR kita itu pekerja informal,” kata Adi.
Menurut Adi, ada 4 isu dan tantangan utama dalam pemenuhan dari sisi pembiayaan perumahan. Pertama, soal affordability. Harga rumah beserta pembiayaannya masih relatif belum terjangkau. Kedua, accessibility. Akses kepada sumber pembiayaan perumahan terutama bagi MBR masih terbatas.
Ketiga, kata Adi, soal availability. Ini tentang ketidakcocokan antara permintaan dan ketersediaan; pola dan skema pembiayaan; dan masih mengandalkan anggaran pendapatan belanja negara (APBN). Terakhir soal sustainability. Sumber dana pembiayaan perumahan masih banyak yang bersifat jangka pendek dan tidak berkelanjutan.
“Melalui Tapera kita bisa memberi jangka panjang dan terjangkau. Ini 4 isu strategis yang kita hadapi dalam pembiayaan perumahan,” kata Adi.
Leave a reply
