
Baru Sebulan Terpilih, Apa Saja Prioritas Kerja Direksi BPJS Ketenagakerjaan?

Tangkapan layar YouTube, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo/Iconomics
Direksi BPJS Ketenagakerjaan akan mewujudkan kelembagaan yang tepercaya dan berkelanjutan sehingga mencatatkan hasil kerja yang positif untuk 5 tahun ke depan. Juga akan mewujudkan 3 misi yang seluruhnya memprioritaskan pekerja dan memberi kontribusi kepada perekonomian bangsa.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengatakan, terkait dengan misi itu, yang pertama adalah melindungi, melayani dan mensejahterakan pekerja dan keluarganya. Kedua, memberikan rasa aman, mudah dan nyaman untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing peserta.
“Artinya peserta ini bisa pekerja dan juga pemberi kerja,” kata Anggoro dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Selasa (30/3).
Misi ketiga, kata Anggoro, memberikan kontribusi dalam pembangunandan perekonomian bangsa dengan tata kelola yang baik. ini merupakan 3 hal penting dan visi yang dicanangkan untuk 5 tahun ke depan.
Di samping itu, kata Anggoro, dalam sebulan terakhir berdasarkan hasil pengamatan ada beberapa hal yang menjadi prioritas BPJS Ketenagakerjaan. Dan itu berkaitan dengan apa yang dirasakan pekerja. Semisal, memprioritaskan kemudahan daftar dan membayar. Soalnya untuk saat ini proses mendaftar dan membayar itu belum terlalu mudah.
“Memang mendaftar bisa dilakukan secara daring. Tetapi untuk membayarnya masih di luar jaringan seperti ke mesin ATM atau harus ke kantor cabang. Ini akan menjadi salah satu prioritas kita untuk menyempurkan sistem daring kita,” kataAnggoro.
Selanjutnya, kata Anggoro, pihaknya juga akan memberi kemudahan layanan kepada peserta lewat aplikasi mobile “BPJSTKU”. Meski sudah tersedia, akan tetapi masih ada ruang-ruang yang perlu disempurnakan dalam aplikasi tersebut.
Prioritas selanjutnya dari BPJS Ketenagakerjaan soal jaminan kehilangan pekerjaan sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang (UU) Cipta Kerja. Soal jaminan pekerjaan ini perlu dipercepat agar bisa segera dilaksanakan. Soal ini, BPJS Ketenagakerjaan membutuhkan mengumpulkan data skala usaha pemberi kerja dan menyiapkan infrastruktur mulai dari regulasi, aplikasi dan integrasi data dengan BPJS Kesehatan.
Prioritas selanjutnya, kata Anggoro, memperbaiki infrastruktur, mempersiapkan kapasitas baik dari pusat data maupun sumber daya manusia (SDM) karena akan bergeser ke sistem digital. Juga memperbaiki standarisasi layanan dan meningkatkan daya saing.
“Terakhir memperbaiki kualitas dan integrasi data terutama bagaimana kita bisa mengintegrasikan data dengan jaminan kesehatan,” kata Anggoro.
Leave a reply
