Bank Syariah Indonesia Catat Kenaikan Pembiayaan KPR Triwulan I Sebesar 19,93%

0
157

PT Bank Syariah Indonesia Tbk menyebut nilai pembiayaan yang disalurkan meningkat sampai triwulan I tahun 2021. BSI telah menyalurkan pembiayaan Griya Hasanah bersubsidi dan non-subsidi sebesar Rp38 triliun hingga Maret 2021.

Penyaluran pembiayaan tersebut menunjukkan kenaikan sebesar 13,93secara tahunan (year-on-year/yoy). Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan KPR (kredit pemilikan rumah) Syariah ini terbukti tahan banting di tengah pandemi terlihat dari pertumbuhan dobel digit yaitu 13,93%.

Ia mengatakan tren KPR Syariah masih sangat kuat karena adanya fasilitas KPR subsidi yang ditopang berbagai stimulus pemerintah. “Stimulus pemerintah di segmen perumahan ini, membuat kami optimistis akan terus menyuburkan bisnis perumahan nasional. Apalagi program vaksin berjalan lancar,” kata Hery dalam siaran pers. 

KPR Syariah yang disalurkan BSI dengan tenor 30 tahun  ini juga menarik bagi para milenial. Ia optimistis pertumbuhan pada tahun ini akan dobel digit sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2021 yang diperkirakan di level 4,5–5,3%.

Baca Juga :   BNI akan Jaga Pertumbuhan Kredit Berkisar 4% Hingga Akhir 2020

Hingga akhir tahun 2021, kami menargetkan pembiayaan Griya sebesar Rp39,8 triliun,” kata Hery.

Hery menambahkan perusahaan saat ini memiliki beberapa program pembiayaan spesial untuk menarik minat masyarakat menggunakan produk syariah untuk membeli rumah. Khususnya program untuk generasi muda, agar mau menggunakan produk syariah untuk memiliki hunian. BSI berkomitmen memberikan solusi pembiayaan perumahan terbaik bagi milenial, dan ini merupakan salah satu cara BSI untuk menjadi sahabat bagi generasi muda dalam memenuhi kebutuhan finansial, sosial, serta spiritualnya.

BSI punya produk Griya Simuda yang memiliki marjin murah dan cocok untuk generasi milenial. BSI juga terlibat aktif dalam penyaluran pembiayaan perumahan bersubsidi (KPR Sejahtera). Tahun ini, BSI menargetkan penyaluran KPR Sejahtera bisa menjangkau 14 ribu nasabah dengan nilai mencapai Rp2 triliun.

Leave a reply

Iconomics