
Bank DBS Indonesia Akan Fokus pada 3 Pilar di Proposisi yang Baru

Tangkapan layar secara virtual PT Bank DBS Indonesia/Iconomics
PT Bank DBS Indonesia akan menata ulang rancangan usulan atau proposisi dengan fokus pada 3 pilar. Pilar pertama adalah proaktif; pilar kedua, team of expert; dan pilar ketiga adalah inovasi digital.
Head of Segmentation, Liabilities and Mortgage Bank DBS Indonesia Festia Pisa Valensia mengatakan, konsep 3 pilar tersebut sudah dites kepada 3.000 lebih responden. Tujuannya untuk menggali lebih dalam mengenai tanggapan dan ketertarikan target pasar terhadap konsep baru tersebut.
“Kami melakukan (riset) pada Januari 2021 dan tentunya profil responden adalah orang-orang yang memang cocok untuk membuka rekening di Indonesia yang berusia antara 35 tahun hingga 50 tahun dan memiliki kemampuan depositi minimal Rp 500 juta,” kata Pisa dalam keterangan resminya secara virtual, Selasa (16/3).
Hasil riset tersebut, kata Pisa, 69% responden menilai konsep yang ditawarkan Bank DBS Indonesia merupakan konsep unik. Dan 70% menilai konsep tersebut sangat relevan. Lalu, 80% responden menyebut pesannya mudah mengerti. Kemudian, 91% responden yakin dengan konsep tersebut. Selanjutnya, 45% dari responden ingin mengetahui lebih lanjut dan ingin bergabung dengan DBS Indonesia.
Berdasarkan riset tersebut, sesuai dengan pilar yang pertama, kata Pisa, DBS Indonesia ingin menganalisis dan menyampaikan peluang investasi terbru kepada nasabah. Berdasarkan customer insight yang diperoleh DBS, nasabah di Indonesia itu selalu ingin melakukan keputusan yang tidak terburu-buru terhadap manajemen kekayaan mereka.
“Soalnya itu bukan uang kecil dan sedikit. Jadi mereka (nasabah) ingin tahu lebih dalam mengenai produk dan risiko serta peluangnya, tapi mereka tidak punya banyak waktu,” kata Pisa.
Kemudian, kata Pisa, sesuai pilar kedua, DBS Indonesia memiliki tim ahli yang andal yang benar-benar menganalisis profil risiko nasabah dan disesuaikan dengan data pasar sebelumnya. Nasabah selalu mengenal perwakilan dari bank yaitu relationship manager, tapi untuk rancangan usulan yang baru ini DBS Indonesia benar-benar punya tim ahli selain relationship manager.
Bahkan relationship manager DBS Indonesia juga akan mendapatkan sertifikasi sesuai dengan kebutuhan aturan-atura dari regulasi. “Kita bisa menyusun strategi manajemen kekayaan berdasarkan data pasar terkini dan juga selalu menganalisa nasabah dan selalu melakukannya secara rinci,” kata Pisa.
Selanjutnya sesuai pilar yang ketiga, kata Pisa, menjangkau secara luas digital inovasi yang akan terus berkelanjutan. DBS Indonesia akan terus memperbarui inovasi digital sehingga mudah berkomunikasi denganbank dan juga bertransaksi investasi.
Leave a reply
