
Akan Merger dengan Bank BJB, Bagaimana Kinerja Keuangan Bank Banten Tahun 2019?

Bank Banten yang merupakan eks Bank Pundi akan merger dengan Bank BJB. Para pemegang saham pengendali yaitu pemerintah provinsi Jawa Barat dan provinsi Banten sudah meneken Letter of Intent (LoI) pada Kamis (23/4) lalu.
Bagaiamana kinerja keuangan Bank Banten pada tahun lalu? Mengutip laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan pada Selasa (28/4), pendapatan emiten dengan kode saham BEKS ini turun. Tak hanya itu, bank daerah ini juga masih menderita kerugian bahkan nilainya makin membesar.
Pendapatan operasional tercatat sebesar Rp 129,35 miliar, turun 21,66% dari Rp 165,12 miliar pada tahun 2018. Pendapatan operasional ini terdiri atas pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya. Pendapatan bunga bersih yang merupakan tulang punggung bisnis perbankan turun 46,2% menjadi Rp 72,85 miliar, dari tahun sebelumnya Rp 135,41 miliar.
Jumlah kredit yang disalurkan pada tahun lalu sebesar Rp 5,21 triliun, turun 3,32% dari Rp 5,39 triliun pada tahun 2018.
Rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) cukup tinggi dimana NPL bruto pada akhir 2019 lalu sebesar 5,01%. Pada tahun 2018 NPL bruto sebesar 5,9%. Sedangkan NPL netto masing-masing sebesar 4,01% dan 4,92%.
Sedangkan jumlah simpanan dari nasabah sebesar Rp 6,62 triliun, turun 20,87% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 8,38 triliun.
Tak hanya pendapatan yang turun, Bank Banten juga masih menderita kerugian bahkan makin membengkak. Jumlah kerugian bersih sebesar Rp 137,56 miliar. Lebih besar dibandingkan kerugian pada tahun 2018 yang sebesar Rp 100,13 miliar.
Kerugian terjadi karena kondisi besar pasak daripada tiang, pendapatan lebih kecil dibandingkan beban operaional. Beban operasional tercatat sebesar Rp 308,66 miliar. Ditambah beban pajak sebesar Rp 43,14 miliar.
Leave a reply
