AAJI Optimistis Industri Asuransi Jiwa Tetap Tumbuh di 2022 Meski BBM Naik

0
380
Reporter: Rommy Yudhistira

Kendati pemerintah telah menaikkan bahan bakar minyak (BBM) subsidi, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) cukup optimistis akan tetap tumbuh pada 2022. Walau kenaikan BBM pada umumnya akan memicu inflasi, tidak otomatis mempengaruhi kinerja industry asuransi jiwa.

“Tapi, rasanya kami masih cukup optimistis karena yang pertama kenaikannya tidak berlebihan, bahkan ada jenis BBM tertentu yang ikut turun, dan lain sebagainya,” kata Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon di Jakarta beberapa waktu lalu.

Budi mengatakan, industri asuransi jiwa telah melewati berbagai tantangan dan kesulitan, termasuk kenaikan BBM yang sudah terjadi beberapa kali. Meski begitu, industri asuransi jiwa dinilai tetap tumbuh bahkan hingga saat ini.

Namun demikian, kata Budi, pihaknya tetap waspada terhadap berbagai kemungkinan yang masih bisa terjadi. Salah satu hal yang perlu dikhawatirkan, meningkatnya inflasi yang dapat memicu kenaikan harga-harga di setiap sektor.

“Harus kita lihat bersama-sama dulu dalam beberapa bulan ke depan. Kalau tinggi mungkin akan ada dampaknya kepada industri asuransi jiwa, sebagaimana ada dampaknya kepada industri yang lain,” ujar Budi.

Baca Juga :   Analis: Kinerja Positif BJBR Akan Terus Berlanjut hingga Akhir Tahun Nanti

Dalam kesempatan yang sama, AAJI menyebutkan industri asuransi jiwa telah memberikan perlindungan kepada 73,9 juta orang sepanjang Semester I/2022. Angka itu mengalami kenaikan 11,86 juta orang dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Budi mengatakan, kenaikan total tertanggung dapat dinilai dari 2 sisi. Pertama, kenaikan total tertanggung kumpulan sebesar 23,7% atau 51,96 juta orang. Kedua, total tertanggung perorangan sebesar 21,94 juta atau meningkat 1,91 juta orang secara tahunan (yoy).

Kenaikan total tertanggung itu, kata Budi, menggambarkan mulai membaiknya seluruh sektor ekonomi, sehingga permintaan terhadap perlindungan asuransi dari pelaku usaha semakin meningkat. Sedangkan dari sisi tertanggung perorangan, mencerminkan kesadaran masyarakat akan pentingnya proteksi asuransi untuk perlindungan dan perencanaan keuangan jangka panjang.

“Untuk pertama kalinya penetrasi asuransi jiwa terhadap jumlah populasi penduduk Indonesia mencapai angka 8%. Pencapaian tersebut menunjukkan bahwa minat masyarakat kepada industri asuransi jiwa semakin meningkat di tengah tantangan perlambatan ekonomi global dan kenaikan inflasi. Tantangan tersebut berpotensi menekan daya beli masyarakat terhadap produk asuransi jiwa,” kata Budi.

Leave a reply

Iconomics