
6 Poin yang Disampaikan Presiden kepada Para Menteri di Sidang Kabinet Paripurna

Tangkapan layar, Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo menyampaikan enam poin penting dalam Sidang Kabinet Paripurna pada 9 Mei 2022. Salah satunya, Presiden mengingatkan kepada para menterinya agar tetap fokus bekerja dengan mulainya sejumlah tahapan Pemilu 2024.
Dalam pidatonya, Presiden menyampaikan poin pertama, yakni mengenai perkembangan kasus Covid-19. Ia mengatakan kasus terkonfirmasi kemarin 227 kasus. Kondisi ini sudah sangat rendah sekali, tetapi tetap harus waspada karena kasus aktif masih 6.192.
“Dan saya minta untuk urusan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) ini juga banyak masyarakat yang menunggu, ini sudah berhenti atau masih diteruskan. Masih diteruskan. Jadi tolong setelah ini disampaikan bahwa PPKM tetap berlanjut sampai betul-betul kita yakin, bahwa Covid-19 ini 100% bisa kita kendalikan,” kata Presiden dalam pidatonya yang dikutip dalam YouTube.
Poin kedua, Presiden memuji penanganan arus mudik dan balik. Ia memuji kerja seluruh jajaran kementerian, Polri, TNI dalam rangka manajemen arus mudik maupun arus balik. Ia mengatakan secara umum bisa dikelola dengan baik, sehingga tidak ada keluhan-keluhan yang amat sangat.
“Karena saya melihat memang persiapan manajemennya dengan pengelolaan di lapangan yang baik, saya melihat semuanya bisa diatasi. Dan ini agar masih sisa waktu sedikit ini, arus baliknya betul-betul agar terus diikuti,” kata Presiden.
Poin ketiga, yang berkaitan dengan kewaspadaan terhadap gejolak ekonomi global. Ia mengingatkan perang Ukraina masih belum berakhir dan kelihatannya menunjukkan tanda-tanda yang berkepanjangan, sehingga ketidakpastian global menjadi semakin tidak pasti.
“Pertama karena perang, yang kedua karena kebijakan moneter Amerika yang lebih agresif dalam meredam inflasi, dan ini akan memunculkan/menyebabkan resesi di banyak negara,” kata Jokowi.
Ia memerintahkan semua kementerian yang terkait dengan ini betul-betul juga mengikuti terus dan yang utamanya, yang berkaitan dengan pangan dan energi. Presiden mengatakan urusan pangan, urusan energi harus juga dilakukan evaluasi mingguan seperti Covid-19.
Poin keempat, semua jajaran kementerian harus memiliki kepekaan yang tinggi mengenai krisis yang ada di negara Indonesia dalam menghadapi krisis global. Meskipun sudah dirilis oleh BPS bahwa di kuartal pertama, pertumbuhan ekonomi sudah normal dan baik di angka 5,01%. Ia berpesan agar Indonesia harus mempertahankan, dan harus meningkatkan di kuartal yang kedua.
Presiden mengingatkan juga agar berhati-hati mengenai musim kemarau. Hati-hati mengenai kebakaran hutan dan lahan. Ia juga berpesan kepada Menteri Pertanian untuk melakukan lockdown zonasi, lockdown di wilayah penyakit kuku dan mulut tidak menyebar.
Poin kelima, ia ingatkan lagi APBN, APBD, BUMN harus mampu membangun kemandirian serta ketahanan ekonomi, sehingga percepatan realisasi belanja APBN, APBD dan juga di BUMN harus betul-betul disegerakan untuk menjaga konsumsi, menjaga daya beli.
Poin keenam, tahapan Pemilu 2024 akan dimulai pertengahan tahun ini. Ia meminta menteri/kepala lembaga agar fokus betul-betul bekerja di tugasnya masing-masing. Agar agenda-agenda strategis nasional yang menjadi prioritas kita bersama itu betul-betul bisa dipastikan terselenggara dengan baik, pemilu terselenggara dengan baik, lancar dan tanpa gangguan.
Leave a reply
