
Menko Luhut Ungkap 5 Sektor Prioritas Investasi Tiongkok di Indonesia

Forum Kemitraan Bisnis (FKB) Indonesia dan Tiongkok/Dok. Kemenmarves
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama dengan Sekretariat Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama (High Level Dialogue and Cooperation Mechanism/HDCM) Republik Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok melaksanakan Forum Kemitraan Bisnis (FKB) Indonesia dan Tiongkok ketiga.
“Secara khusus, total perdagangan Indonesia–Tiongkok tahun 2022 mencapai US$133,42 miliar atau naik 21,28% dibandingkan tahun sebelumnya,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan dikutip dalam keterangan tertulisnya pada 23 Februari 2023.
Nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok pada tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 22,62% (US$12,16 miliar). Nilai impor Indonesia dari Tiongkok pada tahun 2022 meningkat sebesar 20,04% (US$11,27 miliar) dibandingkan tahun sebelumnya.
Dari sisi investasi, Tiongkok merupakan investor dengan nilai tertinggi kedua di Indonesia pada tahun 2022 yaitu mencapai US$8,2 miliar atau naik 156,2% (US$ 5 miliar) dibandingkan tahun sebelumnya.
“Lima sektor prioritas investasi Tiongkok di Indonesia adalah logam, transportasi dan telekomunikasi, listrik, gas, dan air; kawasan industri dan properti; serta kimia dan farmasi,” jelasnya.
Pemerintah Indonesia tengah melakukan sejumlah langkah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Salah satunya adalah fokus kepada berbagai bidang investasi.
“Investasi akan fokus pada sektor yang memberikan kemampuan untuk mendukung visi Indonesia Maju 2045, misalnya industri pengolahan nikel, mobil listrik, baja, jalan tol, bandar udara, dan pelabuhan bertaraf internasional. Selain itu, Indonesia juga akan memprioritaskan industri start-up, marketplace, dan pasar daring,” lanjut Menko Luhut.
Pernyataan Menko Luhut juga diperkuat oleh Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury, investasi dan kerja sama antara Indonesia–Tiongkok telah terjalin selama ini di berbagai sektor seperti tambang, nikel, maupun sektor kesehatan.
“Kami sangat optimistis akan ada kesempatan yang banyak untuk Indonesia dan Tiongkok untuk terus berinteraksi dan bekerja sama di masa depan,” tuturnya.
Sejak beberapa tahun ke belakang, hubungan kerja sama antar Indonesia dan Tiongkok telah menghasilkan banyak hal. “Tahun ini juga menandai peringatan sepuluh tahun pembentukan kemitraan strategis komprehensif Indonesia–Tiongkok, dan juga peringatan inisiatif yang dicetuskan Presiden Xi Jinping terkait Jalur Sutera Maritim Abad 21 di Indonesia,” ungkap Dubes RRT untuk Indonesia, Lu Kang.
Selain menyambut baik hasil kerja sama bermanfaat dalam berbagai bidang yang telah dicapai kedua negara, Dubes Lu Kang juga optimistis akan potensi tak terbatas dan prospek cerah kerja sama kedua negara di masa depan.
“Mari kita bergandeng tangan dan bersama-sama memperluas titik-titik kerja sama, memperluas titik temu kepentingan, melanjutkan kerja sama saling menguntungkan, terus memperkaya komunitas Indonesia-Tiongkok dengan masa depan bersama, dan menciptakan lebih banyak manfaat bagi rakyat kedua negara,” katanya.
Leave a reply
