
5 Faktor Pendukung WSBP Cetak Kenaikan Pendapatan Usaha Sepanjang Semester I/2022

Tangkapan layar, Direktur Utama Waskita Beton FX Poerbayu sedang memegang mic/Iconomics
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatatkan pendapatan usaha senilai Rp 744 miliar sepanjang Semester I/2022. Angka ini disebut tumbuh 81% dari capaian periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Direktur Waskita Beton Sugiharto mengatakan, pertumbuhan tersebut ditopang dari seluruh lini bisnis Perseroan yang pulih setelah tertekan karena pandemi Covid-19. Kemudian, Waskita Beton juga berhasil memperoleh nilai kontrak baru senilai Rp 1,15 triliun terhitung per 30 September 2022.
“Perolehan ini berasal dari proyek infrastruktur Grup Waskita Karya sebesar 76%, sedangkan sebesar 24% berasal dari pasar badan usaha milik negara (BUMN), pemerintah, dan swasta,” kata Sugiharto dalam publik ekspose secara virtual, Rabu (5/10).
Saat ini, kata Sugiharto, pihaknya sedang mengerjakan berbagai proyek infrastruktur, yang meliputi Jalan Tol Kamal-Teluk Naga-Rajak-Balaraja, Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar, Savasa Residence, Jalan Tol Kayuagung-Palembang-Betung, Jalan Tol Cibitung-Cilincing Seksi 1, dan Jalan Tol Tebing Tinggi-Serbelawan Seksi 4.
“Kami menyusun strategi kunci melalui transformasi bisnis internal, peningkatan kualitas dan optimalisasi cost, peningkatan good corporate governance, manajemen risiko, serta pengelolaan keuangan optimal,” ujar Sugiharto.
Dari sisi pemulihan perusahaan, menurut Direktur Utama Waskita Beton FX Poerbayu Ratsunu, ada 5 hal yang berperan mendukung kinerja Perseroan tahun ini. Pertama, mengenai penyelesaian restrukturisasi atas kewajiban senilai Rp 8,9 triliun melalui homologasi penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).
Kedua, pertumbuhan pendapatan usaha hingga 81% pada Juni 2022. Ketiga, mencatatkan ekuitas positif Rp 2,5 triliun. Keempat, peningkatan profitabilitas operasional dengan laba bruto Rp 104 miliar, dan kelima, perolehan nilai kontrak baru Rp 1,15 triliun.
Seperti diketahui, kata Poerbayu, Perseroan bersama seluruh kreditur menyepakati merestrukturisasi kewajiban sesuai dengan putusa homologasi pada 28 Juni 2022. Walau sempat tertunda akibat permohonan kasasi dari PT Bank DKI, namun Waskita Beton tetap berkomitmen mengimplementasikan agar homologasi dapat dilaksanakan dalam waktu dekat.
“Saat ini kami sedang mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk implementasi perjanjian homologasi, termasuk aksi korporasi konversi utang menjadi ekuitas dan penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK),” kata Poerbayu.
Masih kata Poerbayu, pihaknya optimistis memiliki potensi katalis positif hingga 2023 nanti. Buktinya ada kenaikan anggaran infrastruktur pada APBN 2023 yang meningkat 7,75% atau menjadi Rp 392 triliun.
Sinergi antara Waskita Karya Grup, kata Poerbaya, menjadi potensi pencapaian positif Waskita Beton hingga 2023. Soalnya, Waskita Beton menjadi pemasok beton prioritas bagi proyek infrastruktur yang dikerjakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Di samping itu, kata Poerbayu, peningkatan pasar retail yang diproyeksikan naik lebih dari 50%, khususnya dari segmen produk readymix, market leader industri beton. Hal tersebut diklaim masih menjadi keunggulan Waskita Beton sebagai salah satu market leader industri manufaktur dengan kapasitas produksi besar.
“Peningkatan potensi pasar dari proyek BUMN dan pemerintah seiring dengan kebijakan peningkatan kandungan dalam negeri, dan adanya peluang proyek pembangunan infrastruktur di ibu kota negara baru,” kata Poerbaya.
Leave a reply
