3 Platform yang Disiapkan Telkom untuk Bangun Konektivitas

0
570

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menilai potensi ekonomi digital Indonesia itu luar biasa dan menjadi terbesar di Asean. Akan tetapi, kontribusi ekonomi digital terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional masih relatif rendah sekitar US$ 44 miliar atau sekitar 4% di 2020.

“Potensi ini akan naik jadi 8% atau sekitar US$ 124 miliar di 2025. Lalu akan menjadi 18% atau sekitar US$ 319 miliar di 2030. Suatu angka yang luar biasa dan saatnya kolaborasi antara penyedia infrastruktur komunikasi dan pelaku usaha digital agar bisa jalan,” kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dalam sebuah diskusi virual, Selasa (13/7).

Karena itu, kata Ririek, Telkom telah membangun fiber optik baik di darat maupun di laut yang menghubungkan hampir di seluruh kabupaten/kota Indonesia. Sebagai negara kepulauan dan banyak daerah yang sangat terpencil sehingga Telkom harus membangun satelit, menara dan juga pusat data.

Untuk di mobile seluler, kata Ririek, Telkom membangun sekitar 231 ribu menara base transceiver station (BTS) dan jika dibandingkan jumlah populasi, itu kira-kira menjangkau 99% dari populasi. Tantangannya saat ini masih ada sekitar 25% yang belum menggunakan telepon pintar sehingg masih terbatas untuk mengakses berbagai data dan aplikasi.

Baca Juga :   Kawasan Indonesia Islamic Financial Center Diresmikan, Presiden Jokowi Beri Pesan ke BSI

“Kami juga menyiapkan Indihome yang sudah menjangkau 466 ibu kabupaten/kota atau sekitr 96% dari seluruh total ibu kota di seluruh Indonesia,” ujar Ririek.

Secara umum, kata Ririek, untuk konektivitas, Telkom akan menggunakan 3 platform. Pertama, seperti Indihome yang berbasis fiber optik, namun tidak akan mampu menjangkau setiap rumah yang mencapai 75 juta itu baik secara teknis maupun secara ekonomi. Platform kedua menggunakan fixed wireless untuk daerah-daerah atau rumah-rumah yang lokasinya agak sulit dijangkau dengan fiber optik.

Platform ketiga dengan menggunakan satelit. Saat ini lebih dari 8 ribu termasuk kategori 3T da nada lebih dari 3 ribu desa di luar 3T yang juga belum terjangkau. Jadi ada sekitar 12 ribu desa yang belum terjangkau. Kami siap mendukung bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika,” kata Ririek.

 

Leave a reply

Iconomics