
156 Pelaku Industri Indonesia Ikut Pameran Hannover Messe 2021

Presiden Joko Widodo/Dok. Ekon
Indonesia bertekad memanfaatkan peluang ekonomi dengan menjadi Partner Country Hannover Messe 2021. Acara ini memamerkan berbagai inovasi startup, teknologi informasi (TI), robotika, energi, kendaraan listrik, dan produk teknologi lainnya.
“Sebuah kehormatan bagi Indonesia untuk menjadi negara mitra Hannover Messe 2021 kedua kalinya setelah 26 tahun lalu. Tema tahun ini adalah transformasi teknologi, sangat relevan dengan situasi pandemi saat ini, khususnya teknologi digital (menjadi) semakin penting,” kata Presiden Joko Widodo dalam siaran pers.
Dalam pameran ini, ada 156 pelaku industri dari Indonesia yang akan berpartisipasi, dan 54 di antaranya berasal dari sektor industri logam, mesin dan alat transportasi dan elektronika. Selain itu, ada sebanyak 63 startup asal Indonesia yang akan berpartisipasi.
Setiap tahunnya, Hannover Messe dihadiri rata-rata 225 ribu pengunjung yang merupakan perusahaan-perusahaan dari seluruh dunia. Namun, untuk tahun ini pameran Hannover Messe diperkirakan akan menarik 1 juta pengunjung.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dalam pameran tahun ini, Pemerintah mengusung tema Making Indonesia 4.0, sehingga sebagai Partner Country, Indonesia dapat menampilkan diri sebagai negara emerging yang tengah melakukan transformasi ekonomi menuju industri 4.0 yang berbasis riset dan inovasi. Indonesia harus bisa tampil dan menunjukkan eksistensi sebagai negara ekonomi besar.
Pemerintah juga ingin berbagi kepada dunia mengenai peta jalan (roadmap) penerapan industri 4.0 di Indonesia dan pencapaian dalam implementasinya yang difokuskan pada 7 sektor prioritas, yaitu elektronik, kimia, otomotif, makanan dan minuman, tekstil dan pakaian serta farmasi dan alat kesehatan.
Di sektor kimia, farmasi, dan tekstil, sejumlah perusahaan telah mengimplementasikan industri 4.0 yang memungkinkan efisiensi dan peningkatan daya saing. Revolusi industri ke-4 yang merupakan perpaduan teknologi dengan mengintegrasikan sumber daya teknologi, mesin, kecerdasan buatan, dan manusia, memberikan perubahan besar dalam sektor tersebut.
Jumlah perusahaan rintisan (startup) yang dimiliki Indonesia sekitar 2.193, dan ini merupakan jumlah kelima terbesar di seluruh dunia. Indonesia memiliki 5 perusahaan unicorn dan 1 decacorn.
Leave a reply
