Saham FREN Resmi Delisting dari Bursa Efek Indonesia, Apa Rencana Bisnis Selanjutnya?

0
43

Bursa Efek Indonesia (BEI) remsi menghapus pencatatan efek atau saham (delisting) PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) pada 17 April 2025. 

“Oleh karenanya terhitung sejak tanggal 17 April 2025, efek PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) tidak dapat diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia,” tulis Bursa Efek Indonesia dalam pengumuman, yang dikutip, Jumat (18/4).

Delisting ini dilakukan setelah BEI memberikan persetujuan atas permohonan pencatatan saham (tambahan) hasil penggabungan usaha PT Smartfren Telecom Tbk dan PT Smart Telecom  ke dalam PT XL Axiata Tbk (Perseroan).

Dengan rasio penggabungan  0,011 untuk PT Smartfren Telecom Tbk dan  0,005 untuk PT Smart Telecom, jumlah saham tambahan mencapai 5.071.431.786 saham.

Dengan demikian, jumlah saham tercatat PT XL Axiata Tbk  setelah penggabungan usaha menjadi 18.199.862.451 saham.

Bersamaan dengan selesainya proses penggabungan ini, manajemen mengumumkan entitas baru hasil merger atau penggabungan yaitu PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART), dengan kode saham EXCL.

“Kami menyatukan kekuatan saling melengkapi dari XL Axiata dan Smartfren di bawah satu kepemimpinan dan visi bersama menjadi pemimpin laju transformasi digital Indonesia,” ujar Presiden Direktur dan CEO XLSMART, Rajeev Sethi.

Baca Juga :   XL Axiata dan VIDA Bidik Korporasi dan UKM untuk Solusi Tanda Tangan Digital

Entitas baru ini, jelas Rajeev,  akan terus mengoperasikan merek-merek andalan masing-masing entitas lama untuk melayani pelanggan mobile seluler dan home broadband melalui XL, AXIS, dan Smartfren maupun pelanggan UMKM dan korporasi melalui XLSMART for Business, sembari meningkatkan kualitas layanan, memperluas cakupan, dan menghadirkan pengalaman digital yang lebih cerdas dan terintegrasi.

“Dengan lebih dari 94,5 juta pelanggan, setiap koneksi sangat berarti dan kami berkomitmen memberikan layanan yang andal, inklusif, dan transformatif,” ujarnya.

Bersamaan dengan diresmikannya entitas baru itu, Rajeev mengatakan susunan Direksi dan Dewan Komisaris baru resmi menjabat yang mencerminkan perpaduan kepemimpinan dari dua organisasi pendahulunya. 

“Ini bukan sekadar penggabungan perusahaan. Ini adalah lompatan besar untuk ekosistem digital Indonesia. Dengan struktur dan identitas baru, kami siap memberdayakan masyarakat, pelaku usaha, dan institusi di seluruh Indonesia. Tim kepemimpinan kami penuh semangat untuk menghadirkan masa depan digital yang berani, inklusif, dan berpusat pada manusia,” ujarnya.

Pasca penggabungan ini, jumlah pelanggan XLSMART mencapai 94,5 juta pelanggan, dengan pangsa pasar yang diklaim 25%.

Baca Juga :   Ada Merger XL Axiata-Smartfren, Tidak Ada Rencana PHK

“Fokus kami tetap sama dan sangat jelas, pelanggan. Kami membangun perusahaan yang lebih mendengarkan, lebih gesit bergerak, dan lebih cerdas dalam melayani. Baik di kota besar maupun wilayah pelosok, XLSMART hadir untuk memastikan setiap orang Indonesia memiliki akses terhadap teknologi, jaringan, dan pengalaman yang benar-benar bermakna,” ujarnya.

Merger ini diumumkan pertama kali ke publik pada 11 Desember 2024.

Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys dalam acara paparan publik 20 Desember mengatakan, bagi pelanggan merger ini akan meningkatkan kualitas layanan yang lebih baik karena cakupan jaringan yang lebih luas. 

“Kecepatan internet kita yakini akan jauh lebih baik karena kita mempunyai peluang untuk mengimplementasikan 5G, karena spektrum kita  akan lebih lebar,” ujar Merza.

Tak hanya itu, dengan merger ini, kata Merza, pelanggan akan mempunyai kesempatan memilih produk yang lebih beragam karena kombinasi produk antara Smartfren dan XL Axiata.

“Dan semua brand kita sepakat untuk dipertahankan pada saat awal kita bergabung nanti. XL mempunyai dua brand dan Smarfren mempunyai satu brand. Ini semua akan menjadi pilihan yang lebih bervariasi bagi pelanggan,” ujar Merza.

Leave a reply

Iconomics